TIMES JOMBANG, BANYUWANGI – Setelah mendapat izin beroperasi, Ramp Door atau pintu kampa KMP Tunu Pratama Jaya putus hingga jatuh ke laut saat tengah berlayar di perairam Selat Bali, Minggu (10/8/2025).
Sebelumnya, Kantor Kesyahbandaran Dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Kelas III Tanjung Wangi, melalui Surat nomor AL.202/125/KSOP.TG.WI/2025, tertanggal 14 Juli 2025, melakukan docking atau pemeriksaan kelaikan terhadap 15 kapal Eks Landing Craft Tank (LCT) yang salah satunya merupakan KMP Tunu Pratama Jaya 5888.
Setelah kembali berlayar bulan pada akhir bulan Juli kemarin, kapal milik PT Raputra Jaya itu dikabarkan mengalami kerusakan.
Hal ini dibenarkan Kepala Balai Pengelola Transportasi Darat (BPTD) Satuan Pelayanan Pelabuhan Ketapang, Bayu Kusumo Nugroho, jika pada Minggu (10/8/2025) sekira pukul 11.30 WIB KMP Tunu Pratama Jaya 5888 mengalami kerusakan.
"Ramp door pada KMP Tunu Pratama Jaya 5888 mengalami putus seling sehingga terjatuh ke laut," kata Bayu.
Bayu menerangkan, kejadian bermula pada saat pukul 08.05 WIB sewaktu kapal akan bertolak dari Pelabuhan Gilimanuk Bali, kemudian diketahui reduser ramp door sebelah kanan KMP Runu Pratama Jaya mengalami kendala.
Sehingga kemudian, kapal diputuskan tidak dapat melanjutkan untuk melintasi perairan Selat Bali menuju ke pelabuhan Ketapang Banyuwangi. Kapal kemudian berangkat tanpa muatan menuju Pelabuhan Ketapang Banyuwangi dan saat perjalanan itu peristiwa jatuhnya ramp door terjadi.
Diketahui, saat ini KMP Tunu Pratama Jaya 5888 berada di Dermaga MB IV atau Bulusan. Kapal tersebut berjajar dengan KMP Tunu Pratama Jaya 3888 dan kapal-kapal lainnya. "Kapal melakukan perbaikan dahulu. Nanti diperiksa lagi oleh marine inspector, baru masuk lintasan lagi," tutur Bayu.
Bersama KMP Tunu Pratama Jaya 3888, kapal tersebut ditunda keberangkatannya sampai dengan perbaikan dan memenuhi seluruh rekomendasi. (*)
Artikel ini sebelumnya sudah tayang di TIMES Indonesia dengan judul: Setelah Dapat Izin Beroperasi, Ramp Door KMP Tunu Pratama Jaya Putus dan Jatuh ke Laut
Pewarta | : Anggara Cahya |
Editor | : Ronny Wicaksono |