TIMES JOMBANG, JOMBANG – Sebanyak 28 mahasiswa dari berbagai angkatan mengikuti kegiatan Latihan Kepemimpinan dan Manajemen Mahasiswa (LKMM) yang digelar oleh Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah Urwatul Wutsqo (STIT-UW) Bulurejo, Diwek pada Selasa (20/5/2025).
Kegiatan ini menjadi program perdana yang dilaksanakan pasca pelantikan pengurus BEM yang baru saja dilangsungkan pekan lalu.
"Meski penyusunan program kerja baru akan dimulai minggu depan, kami menjadikan LKMM sebagai langkah awal untuk memperkuat kapasitas internal pengurus," ujar Presiden BEM STIT-UW, Dia Ayu Rismawati, Selasa (20/5/2025).
Menurut mahasiswi asal Bojonegoro pelatihan ini penting sebagai bekal pengurus dalam menjalankan roda organisasi serta merealisasikan agenda kerja ke depan. Menariknya, peserta LKMM berasal dari berbagai semester mulai dari semester dua, empat hingga enam.
“Hanya mahasiswa semester delapan yang tidak terlibat karena sedang fokus menyelesaikan skripsi,” tambahnya.
Bekal Kepemimpinan dan Spirit Kebangsaan
Selama pelatihan, para peserta dibekali sejumlah materi penting seperti kepemimpinan, keorganisasian, manajemen, komunikasi, hingga wawasan kebangsaan dan kemahasiswaan.
Salah satu narasumber, Aris Setiawan, mengangkat tema pentingnya menanamkan nilai-nilai kebangsaan dalam diri mahasiswa.
"Indonesia adalah negara kepulauan yang penuh keberagaman. Maka, semangat kebangsaan harus terus dipupuk sejak di bangku kuliah," ujar dosen asal Blitar ini.
Aris menekankan bahwa bela negara bukan semata-mata soal angkat senjata. “Mahasiswa bisa bela negara dengan angkat pena, angkat suara, hingga mengambil tindakan nyata dalam kehidupan sosial,” tuturnya.
Ia pun mengajak mahasiswa menjadikan kampus sebagai laboratorium nilai tempat berlatih toleransi, inklusivitas, dan semangat gotong royong.
Sementara itu, narasumber lain, Sholikin, menyoroti pentingnya komunikasi efektif dalam organisasi. Ia menekankan bahwa komunikasi yang baik harus diterapkan mulai dari tahap perencanaan, pelaksanaan, hingga evaluasi program.
"Mahasiswa era digital harus cerdas menyaring informasi. Kesalahan dalam memahami informasi bisa berakibat pada pengambilan keputusan yang keliru," jelasnya. (*)
Artikel ini sebelumnya sudah tayang di TIMES Indonesia dengan judul: STIT Urwatul Wutsqo Gelar LKMM: Cetak Pemimpin Muda Lewat Penguatan Wawasan
Pewarta | : Rohmadi |
Editor | : Deasy Mayasari |