TIMES JOMBANG, JOMBANG – Nurul Indana, dosen Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah (STIT) Al Urwatul Wutsqo Jombang, menerima apresiasi dari Pemerintah Provinsi Jawa Timur (Pemprov Jatim) setelah berhasil menyelesaikan studi doktoralnya di UIN Sayyid Ali Rahmatullah (UIN SATU) Tulungagung tepat waktu dengan predikat cum laude melalui program beasiswa Lembaga Pengembangan Pendidikan Diniyah (LPPD) Jawa Timur.
Penghargaan tersebut diberikan secara langsung dalam agenda Launching dan Sosialisasi Program Beasiswa LPPD Provinsi Jawa Timur, yang digelar pada Selasa, 20 Mei 2025, di Gedung Islamic Center, Surabaya.
Selain menjadi ajang sosialisasi beasiswa, kegiatan ini juga menjadi momen penyerahan apresiasi kepada para penerima beasiswa jenjang S3 2025 yang telah menuntaskan studi secara tepat waktu.
“Alhamdulillah, beasiswa ini menjadi jalan terbaik dalam mengembangkan potensi akademik saya. Pencapaian ini tentu tidak lepas dari peran pesantren, kampus, dan keluarga yang terus memberi dukungan,” ujar Nurul Indana saat ditemui usai menerima penghargaan.
Indana merupakan salah satu dari tiga lulusan program S3 UIN SATU Tulungagung yang menerima beasiswa LPPD dan telah menyelesaikan studinya. Selain dirinya, ada juga Muhammad Zakki dari Pondok Pesantren Al-Falah Sumbergayam, Pamekasan, dan Yuli Umro'atin dari IAI Riyadul Mujahidin-Pondok Pesantren Walisongo Ngabar, Ponorogo.
Lebih lanjut, Nurul Indana menuturkan bahwa keberhasilan menyelesaikan program S3 bukan semata pencapaian pribadi, tetapi juga bentuk tanggung jawab moral untuk kembali mengabdi di lembaga pendidikan pesantren.
“Beasiswa ini adalah amanah. Kami didorong untuk kembali dan berkontribusi di lingkungan pesantren, agar nilai-nilai akademik dan spiritual bisa terus berkembang,” katanya.
Nurul Indana yang juga sebagai penerima beasiswa dari Pondok Pesantren Al Urwatul Wutsqo, berharap keberhasilannya bisa menjadi inspirasi bagi para santri dan dosen pesantren lainnya untuk terus berproses dan tidak berhenti belajar.
“Jangan pernah merasa selesai. Dunia akademik bukan akhir dari perjalanan, melainkan awal dari pengabdian yang lebih besar,” ucapnya.
Dalam sambutannya, Ketua LPPD Jawa Timur, Abd Halim Soebahar, menyampaikan bahwa program beasiswa ini merupakan bagian dari upaya penguatan kapasitas sumber daya manusia pesantren di Jawa Timur.
“Para lulusan S3 dari kalangan pesantren ini adalah kader-kader unggulan. Mereka tidak hanya kuat dalam tradisi keilmuan, tapi juga memiliki kedalaman spiritual. Kami bangga, karena mereka menunjukkan prestasi dengan lulus tepat waktu, bahkan beberapa di antaranya cum laude,” jelas Halim.
Beasiswa LPPD merupakan wujud komitmen pemprov Jatim dalam membangun ekosistem pendidikan pesantren yang berkelanjutan dan berkualitas.
“Jawa Timur adalah provinsi dengan basis pesantren yang kuat. Maka peningkatan kualitas SDM di lingkungan pesantren menjadi prioritas. Kami berharap lulusan program ini bisa menjadi motor penggerak perubahan pendidikan berbasis nilai-nilai lokal dan keislaman,” tegasnya.
Sejak program ini dimulai pada tahun 2022, Pemprov Jatim telah memberikan beasiswa S3 kepada 130 penerima. Rinciannya, sebanyak 40 penerima pada tahun 2022, 40 penerima pada 2023, dan 50 penerima pada 2024.
Sementara untuk tahun 2025 ini, ditargetkan sebanyak 35 lulusan doktor berhasil menyelesaikan studinya secara tepat waktu dan berkontribusi kembali ke pesantren asal masing-masing. (*)
Pewarta | : Hainor Rahman |
Editor | : Hainorrahman |