TIMES JOMBANG, JOMBANG – Khofifah Indar Parawansa, meninjau langsung kondisi banjir yang merendam Dusun Beluk, Desa Jombok, Kecamatan Kesamben, Kabupaten Jombang, pada Selasa (10/12/2024).
Banjir yang telah berlangsung selama lima hari ini telah mengubah permukiman warga menjadi "kolam raksasa," dengan ratusan rumah terendam air.
Lokasi pertama yang dikunjungi Khofifah adalah Balai Desa Jombok, yang menjadi pusat pengungsian bagi puluhan warga terdampak banjir.
Di sana, Khofifah disambut oleh Kepala Desa Jombok bersama perangkat desa, Plt Kalaksa BPBD Jombang Wiku Diaz, dan Kepala Dinas Sosial Jombang Hari Purnomo.
Khofifah menyapa para pengungsi, menanyakan kabar mereka, serta memberikan bantuan sembako dan kebutuhan logistik lainnya.
Selain menyapa warga, Khofifah juga mengunjungi dapur umum yang didirikan di Balai Desa untuk memastikan kebutuhan makan para pengungsi tercukupi.
Di dapur umum, Khofifah sempat mengecek persediaan logistik dan peralatan dapur, bahkan membantu menggoreng nasi untuk kebutuhan makanan para pengungsi.
Setelah itu, Khofifah menaiki perahu karet untuk menyusuri banjir di Dusun Beluk. Kondisi banjir di lokasi tersebut semakin parah, dengan ketinggian air mencapai dada orang dewasa. Salah satu warga setempat, Siti, mengungkapkan rasa syukurnya atas kedatangan Khofifah.
"Alhamdulillah, Bu Khofifah mau turun ke lokasi banjir. Ya seperti itulah seharusnya seorang pemimpin," ujarnya.
Khofifah menjelaskan bahwa penyebab banjir di Dusun Beluk adalah adanya endapan di dam sipon di Mojokerto, sebuah saluran air di bawah Sungai Brantas yang mengalir ke Jombang.
Endapan ini menghambat aliran air sehingga menyebabkan banjir di beberapa wilayah. Selain itu, penyumbatan akibat eceng gondok di dam tersebut memperburuk situasi.
"Pengerukan endapan di dam sipon perlu dilakukan selama 24 jam dengan alat berat agar aliran air bisa lebih lancar. Saat ini, alat berat hanya beroperasi selama empat jam, sehingga prosesnya lambat," ujar Khofifah.
Ia menambahkan bahwa dirinya akan mengomunikasikan masalah ini dengan Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) untuk mempercepat penanganan, termasuk pembersihan eceng gondok yang menghambat aliran air.
Di akhir kunjungannya, Khofifah menyerahkan bantuan secara simbolis kepada Kepala Desa Jombok. Bantuan tersebut meliputi logistik, makanan siap saji, tikar, selimut, dan kebutuhan lainnya bagi para pengungsi.
Sementara itu, Kepala Dusun Beluk, Sistyo Budianto, mengungkapkan bahwa banjir di wilayahnya telah memasuki hari kelima dan cenderung semakin parah. Saat ini, sekitar 50 persen dari 900 warga Dusun Beluk telah mengungsi ke Balai Desa atau rumah saudara mereka.
"Seluruh rumah di Dusun Beluk terdampak banjir, dan air terus naik," ujarnya.
Khofifah menegaskan bahwa kondisi kesehatan dan kebutuhan para pengungsi, termasuk makanan, masih terpenuhi dengan baik.
"Kita harus menjaga daya tahan tubuh warga di tengah situasi ini agar mereka tetap sehat," tutupnya. (*)
Artikel ini sebelumnya sudah tayang di TIMES Indonesia dengan judul: Lima Hari Jombang Dilanda Banjir, Khofifah Indar Parawansa Turun Tangan Temui Korban
Pewarta | : Rohmadi |
Editor | : Deasy Mayasari |