TIMES JOMBANG, SURABAYA – Semarak peringatan HUT ke-80 RI di Kota Surabaya disambut dengan cara yang kreatif oleh warga RW 03 Jogoloyo.

Untuk memeriahkan momen bersejarah ini, para pemuda yang tergabung dalam Karang Taruna menggelar berbagai lomba unik, termasuk di sungai yang ada di tengah perkampungan. Aksi ini menjadi simbol semangat gotong royong dan persatuan warga yang tetap terjaga.

Ketua Karang Taruna Jogoloyo, Aldi Margani, menyampaikan bahwa kegiatan lomba ini sudah dimulai sejak Minggu (10/8/2025) dengan diawali jalan sehat.  "Tujuannya selain untuk seru-seruan juga mempererat warga RW 03 Jogoloyo serta memeriahkan HUT RI ke-80," ujar Aldi. 

Lomba di sungai yang menjadi andalan kampung ini meliputi kepruk guling, panjat pinang, dan ninja warrior. Arena lomba di sungai tersebut dibuat sepanjang empat meter dan terbuka untuk umum, dengan total 28 peserta yang sudah mendaftar.

Lomba ini tidak hanya mengandalkan kekuatan fisik dan keseimbangan, tetapi juga kekompakan dan semangat pantang menyerah. Aldi memastikan bahwa keamanan peserta menjadi prioritas utama. 

“Sungai ini aman dengan kedalaman sungai sekitar 1,5 meter," katanya, memberikan jaminan bahwa kegiatan dapat berlangsung tanpa insiden yang membahayakan.

Selain lomba di sungai, serangkaian acara lain juga telah disiapkan untuk memeriahkan perayaan kemerdekaan. Minggu depan, warga akan disuguhkan karnaval dan pertunjukan jaranan pada Sabtu depan (30/8/2025).

Faruq salah satu peserta lomba di jogoloyo menyampaikan antusiasmenya.

“Selain keseruan kegiatan sepertini melibatkan seluruh elemen masayrakat dari anak hingga dewasa yang semakin mempererat warga” ujarnya.

Langkah kreatif Karang Taruna Jogoloyo ini menjadi contoh nyata bagaimana semangat kepemudaan bisa menjadi motor penggerak kegiatan positif di masyarakat.

Dengan mengoptimalkan potensi lokal, mereka tidak hanya berhasil membuat perayaan kemerdekaan menjadi lebih meriah, tetapi juga memperkuat jalinan silaturahmi antar warga. Aldi Margani berharap, semangat persatuan dan kebersamaan di kampungnya bisa terus terjaga. (*)