TIMES JOMBANG, JOMBANG – Ketua Dewan Pimpinan Cabang Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) Jombang, Farid Aditama Kurniawan, menegaskan komitmennya untuk membawa perubahan besar dalam dunia pertanian di Kabupaten Jombang.
Farid menekankan bahwa pertanian Jombang tak lagi cukup digerakkan hanya dengan cangkul dan kecemasan. Menurutnya, sudah saatnya pola pikir petani berubah.
“Hari ini, pertanian Jombang tak lagi cukup hanya digerakkan cangkul dan cemas. Kita butuh keberanian untuk merombak pola pikir. Bahwa petani bukan sekadar pekerja lahan, tapi pengelola ekosistem pangan,” tegas Farid, Jumat (25/7/2025).
Ia menambahkan, HKTI Jombang hadir untuk memastikan para petani naik kelas. Mulai dari melek teknologi, memiliki akses pasar yang luas, hingga berdaulat di tanahnya sendiri.
“Kita hentikan cerita lama, di mana pupuk langka, harga panen anjlok, lahan tergadai. Kita tulis babak baru: Jombang swasembada pangan, petaninya sejahtera, sawahnya lestari. Kalau kita mau, kita bisa,” ujarnya optimistis.
Farid juga menyoroti pentingnya mengubah pandangan lama bahwa petani selalu berada di barisan belakang. Ia menegaskan, HKTI Jombang akan menjadi motor penggerak untuk menempatkan petani di posisi strategis.
“Di HKTI Jombang, saya pastikan paradigma itu patah. Petani hari ini harus berdiri di barisan depan. Sebagai pejuang pangan, pionir teknologi hijau, penjaga kedaulatan tanah,” kata Farid.
Ia menutup pernyataannya dengan ajakan agar petani Jombang tidak lagi hanya menjadi penonton di tanah sendiri.
“Kita tidak mau lagi jadi penonton di tanah sendiri. Kita lah produsen, kita lah pengendali. Saatnya petani Jombang punya suara yang didengar, produk yang dihargai, dan masa depan yang diwariskan,” ucapnya. (*)
Pewarta | : Rohmadi |
Editor | : Wahyu Nurdiyanto |