TIMES JOMBANG, JAKARTA – Wakil Ketua MPR RI, Hidayat Nur Wahid (HNW), mengecam keras tindakan Israel yang melarang masuknya bantuan kemanusiaan, termasuk makanan dan obat-obatan, ke Gaza, Palestina. Larangan ini dinilai sebagai pelanggaran terhadap perjanjian gencatan senjata dengan Hamas serta hukum internasional, dan berpotensi memicu bencana kemanusiaan serta kelaparan di Gaza.

HNW menegaskan bahwa pemerintah Indonesia harus segera mengambil inisiatif untuk berkolaborasi dengan dunia internasional guna memastikan akses bantuan kemanusiaan tetap terbuka. Ia juga mendesak agar Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Liga Arab dan Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) segera diselenggarakan untuk menghentikan genosida dan kejahatan kemanusiaan terhadap warga Gaza, serta mewujudkan perdamaian di kawasan tersebut.

HNW menyoroti sikap Israel yang terus melanggar perjanjian gencatan senjata yang dimediasi oleh Mesir, Qatar, dan Amerika Serikat (AS). Meski gencatan senjata telah disepakati, Israel masih melakukan serangan terhadap Gaza. Selama masa gencatan senjata, dilaporkan bahwa 115 warga Palestina tewas dan 490 lainnya luka-luka akibat serangan Israel.

“Ketidakbijakan Israel ini menunjukkan pelanggaran terang-terangan terhadap kesepakatan internasional dan hukum humaniter. Pemerintah Indonesia harus segera bersikap dan mengambil langkah konkret bersama negara-negara lain untuk mencegah genosida dan bencana kemanusiaan di Gaza,” tegas HNW dalam siaran pers di Jakarta, Senin (3/3/2025).

Desakan untuk Kolaborasi Internasional

HNW mendesak pemerintah Indonesia, melalui Kementerian Luar Negeri, untuk berkoordinasi dengan negara-negara sahabat di PBB, Liga Arab, dan OKI. Tujuannya adalah menggelar pertemuan darurat guna mengambil tindakan tegas menghentikan genosida di Gaza dan memastikan warga Palestina memperoleh hak dasar seperti makanan, obat-obatan, listrik, dan air.

“Sikap arogan Israel hanya bisa dihentikan jika dunia internasional, terutama PBB, negara-negara Arab, dan anggota OKI, bersatu dan sungguh-sungguh mendorong pelaksanaan gencatan senjata. AS juga harus menghentikan dukungan militernya terhadap Israel yang justru membangkang terhadap gencatan senjata,” ujar HNW.

HNW menekankan pentingnya dukungan dan komunikasi dengan negara-negara yang memiliki kedekatan geografis dengan Gaza, seperti Arab Saudi, Yordania, dan Mesir. Mesir, yang berbatasan langsung dengan Gaza, telah menyatakan bahwa larangan bantuan kemanusiaan oleh Israel merupakan pelanggaran terhadap perjanjian gencatan senjata dan hukum humaniter internasional.

“Pemerintah Indonesia perlu menyatakan penolakan secara tegas dan bekerja sama dengan negara-negara OKI, terutama yang berdekatan dengan Gaza, untuk membuka pintu perbatasan agar bantuan kemanusiaan dapat kembali masuk. Warga Gaza tidak boleh berpuasa di bulan Ramadhan tanpa makanan dan minuman akibat blokade Israel,” pungkas HNW.

HNW mengingatkan bahwa upaya menghentikan genosida dan memastikan perdamaian di Gaza memerlukan kolaborasi internasional yang kuat. Tanpa tindakan tegas dari dunia internasional, warga Gaza akan terus menderita akibat blokade dan serangan Israel yang melanggar hukum internasional. (*)