TIMES JOMBANG, JOMBANG – Lapangan Pulo, Kecamatan Jombang Kabupaten Jombang, berubah menjadi lautan semangat dan warna-warni kreativitas dalam gelaran 'Nahdlatut Tujjar Santri Expo 2025' yang resmi digelar sejak 8 Juni hingga 16 Juni 2025. 

Kegiatan ini menjadi perayaan ganda Hari Lahir Gerakan Pemuda (GP) Ansor ke-91 dan Hari Lahir Fatayat NU ke-75, yang dirayakan bukan hanya dengan syiar, tetapi juga dengan semangat pemberdayaan ekonomi dan kebudayaan lokal.

Di antara tenda-tenda bazar UMKM yang menjajakan kuliner halal, jajanan khas Njombangan, dan aneka produk santri, berdiri sosok Akhdanil Farikhi, Ketua Pimpinan Anak Cabang (PAC) GP Ansor Jombang Kota.

Dengan penuh semangat, ia mengungkapkan makna mendalam dari perhelatan ini. Menurutnya, Santri Expo 2025 ini bukan sekadar hiburan atau bazar. Ini adalah ikhtiar konkret untuk membuktikan bahwa santri hari ini tidak hanya bisa mengaji, tapi juga mampu berdikari secara ekonomi.

"Menuju Ansor Jombang Satu Barisan, berarti menyatukan kekuatan dakwah, sosial, dan ekonomi menjadi satu arah perjuangan,” ujarnya penuh keyakinan saat memberikan sambutan pada pembukaan acara, Minggu (8/6/2025).

Santri Expo 2025 memang bukan acara biasa. Selain bazar dan kuliner, agenda ini juga dipenuhi dengan rangkaian kegiatan yang mencerminkan spiritualitas dan identitas santri.

Mulai dari Shalawatan dan Al-Barjanji yang menggema di setiap malam, penampilan Rijalul Ansor, pentas seni santri dari berbagai pondok pesantren, hingga aneka lomba yang menumbuhkan kreativitas. Tak hanya itu, festival unik seperti Festival Tahu Petis menjadi magnet tersendiri bagi pengunjung.

Di sela-sela tawa anak-anak yang bermain di wahana permainan, dan para pengunjung yang menikmati musik dari panggung utama, GP Ansor dan Fatayat NU seakan ingin menegaskan: bahwa semangat keagamaan dan pemberdayaan masyarakat bisa berjalan beriringan.

“Kami ingin menampilkan wajah santri yang progresif. Melalui kegiatan seperti ini, kami berupaya menjadi garda terdepan dalam membangun peradaban. Santri tidak boleh hanya menunggu perubahan, tapi harus menjadi bagian dari perubahan itu sendiri,” lanjut Akhdanil.

Hadir pula para tokoh NU, pengurus Fatayat, dan sejumlah tokoh masyarakat yang turut memeriahkan acara, termasuk penampilan spesial dari Cak Sodiq, yang diharapkan mampu menggoyang panggung dan membakar semangat para hadirin.

Di balik kemeriahan acara, semangat kolaborasi dan gotong royong antargenerasi NU terasa kental. GP Ansor dan Fatayat NU berjalan bergandengan, menguatkan peran masing-masing, membuktikan bahwa barisan muda NU hari ini tidak hanya siap menjaga tradisi, tetapi juga mendorong kemajuan.

Santri Expo 2025 bukan hanya etalase kreativitas dan ekonomi santri, tetapi juga refleksi dari semangat baru dalam tubuh GP Ansor Jombang. Sebagaimana disampaikan Akhdanil Farikhi, 'Satu barisan' bukan sekadar slogan, tetapi komitmen bersama untuk bergerak selaras, membangun Jombang dari akar rumput. (*)