TIMES JOMBANG, JOMBANG – Dewan Pendidikan Kabupaten Jombang menyampaikan keprihatinan atas ketidakhadiran Kepala Dinas Kesehatan dalam agenda audiensi resmi yang telah dijadwalkan sebelumnya.

Ketua Dewan Pendidikan Kabupaten Jombang, Cholil Hasyim, menjelaskan bahwa rombongan Dewan Pendidikan mendatangi kantor Dinas Kesehatan tepat waktu sesuai jadwal pertemuan. Namun, setibanya di lokasi, Kepala Dinas Kesehatan diketahui tidak berada di tempat tanpa pemberitahuan terlebih dahulu.

“Peristiwa ini menunjukkan kurangnya etika birokrasi dan profesionalisme antar lembaga pemerintah daerah,” ujar Cholil Hasyim, Kamis (13/11/2025).

Dewan Pendidikan menilai, sikap tersebut bisa dikategorikan sebagai bentuk pelanggaran terhadap kode etik aparatur sipil negara (ASN), terutama dalam hal tanggung jawab, penghormatan terhadap lembaga mitra, serta integritas pelayanan publik.

Menurut Cholil, koordinasi lintas sektor antara pendidikan dan kesehatan sangat penting untuk meningkatkan mutu layanan publik, khususnya dalam program sinergi seperti Gerakan Peduli Anak Sekolah (GERPAS).

“Ketidakhadiran tanpa keterangan pejabat yang diundang dapat menghambat komunikasi dan pelaksanaan program yang bersifat publik,” lanjutnya.

Meski kecewa, Dewan Pendidikan menegaskan tetap berkomitmen menjaga kerja sama yang konstruktif dan profesional dengan seluruh instansi pemerintah di Kabupaten Jombang.

“Harapannya, kejadian ini bisa menjadi pembelajaran bagi semua perangkat daerah agar menjunjung tinggi etika pelayanan publik, disiplin waktu, dan saling menghormati antar lembaga,” pungkas Cholil. (*)