TIMES JOMBANG – Menyambut pembukaan Akademi Buah Nusantara (ABN) pada tahun akademik 2026–2027, pimpinan ABN Prof. Dr. Reza Tirtawinata meninjau langsung kebun alpukat dan durian seluas 23 hektare milik AFCO Group di Kecamatan Megaluh, Jombang, Jumat (17/10/2025).
Kunjungan ini merupakan bagian dari persiapan ABN dalam menyiapkan sarana praktik lapangan mahasiswa di berbagai daerah.
“Kami sudah menyiapkan lahan praktik nyata bagi mahasiswa. Di Jombang ada kebun alpukat milik AFCO Group, di Wonosalam ada DeDurian Park, dan di Bogor ada kebun Wak Reza serta Tenjo. Totalnya mencapai sekitar 50 hektare,” jelas Prof. Reza.
Guru besar yang dikenal sebagai ahli durian dan alpukat nasional itu menegaskan bahwa ABN akan menjadi kampus vokasi pertama di Indonesia yang secara khusus mencetak petani modern berstandar global.
“Mahasiswa ABN bukan hanya belajar teori, tapi juga praktik langsung dengan sistem pertanian modern. Kami ingin mencetak petani berperforma rapi, berkarakter profesional, dan memiliki penghasilan layak,” tegasnya.
Dalam kunjungannya, Prof. Reza juga menyampaikan apresiasi kepada para pengusaha yang serius mengembangkan industri buah Nusantara.
“Saya salut kepada Pak Agung dari AFCO Group yang tidak hanya fokus pada bisnis, tapi juga membuka peluang pendidikan dan riset lapangan bagi mahasiswa ABN,” ujarnya.
Sementara itu, Agung Wicaksono, pendiri AFCO Group sekaligus salah satu inisiator pendirian ABN, menyampaikan rasa syukur dan terima kasih atas kunjungan tim ABN ke kebunnya.
“Kami sangat senang mendapat masukan dan arahan dari Prof. Reza. Kebun ini siap menjadi laboratorium hidup bagi mahasiswa ABN, agar mereka benar-benar memahami tantangan di lapangan,” tutur Agung.
Agung berharap, kehadiran ABN akan melahirkan generasi muda yang ahli dalam budidaya buah Nusantara, mulai dari hulu hingga hilir, termasuk pengolahan dan ekspor.
Sementara itu, Yusron Aminulloh, Ketua Dewan Pembina ABN sekaligus CEO Saieda Greenview, menambahkan bahwa ABN sedang membangun ekosistem akademik terpadu yang melibatkan unsur akademisi, birokrasi, legislator, dan pengusaha.
“Kami ingin memastikan lulusan ABN memiliki keahlian yang sesuai kebutuhan industri. Sinergi lintas sektor ini sudah berjalan selama enam bulan terakhir dan terus dimatangkan,” ujar Yusron.
Cak Yusron menegaskan, visi besar ABN bukan hanya untuk menghasilkan tenaga ahli, tetapi juga menempatkan Indonesia sebagai pemain utama di peta buah dunia dalam 20–30 tahun ke depan.
“Kita punya kekayaan buah luar biasa, tapi belum dikelola optimal. Melalui ABN, kami ingin menyiapkan sumber daya manusia handal agar Indonesia bisa bersaing di tingkat global,” pungkasnya.(*)
Pewarta | : Rohmadi |
Editor | : Imadudin Muhammad |