TIMES JOMBANG, JOMBANG – Pengurus Besar Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PB PMII) menilai Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) tak lagi jadi lembaga yang independen.

Organisasi kemahasiswaan yang dinahkodai oleh Ketua Umum M. Shofiyulloh Cokro pria asal Tambakberas, Jombang, Jawa Timur itu mendesak agar lembaga antirasuah itu kembali kejalur yang benar. Kembali menjadi lembaga yang independen dan garang terhadap para tikus berdasi yang merugikan negara dan rakyat.

Bahkan organisasi yang didirikan 17 April 1960 itu, juga sempat menggelar aksi demonstrasi bersama elemen mahasiswa lain di depan gedung KPK pada Jumat (21/2/2025) kemarin.

Ketua Umum M. Shofiyulloh Cokro melalui Hilful Fudul, Wakil Sekretaris Jenderal PB PMII mengatakan bahwa aksi tersebut merupakan bentuk desakan agar KPK kembali menjadi lembaga independen yang dipercaya publik dalam memberantas korupsi di Indonesia.

Menurutnya, demo yang dilakukan oleh sejumlah mahasiswa itu menegaskan bahwa KPK tidak boleh diintervensi oleh pihak manapun dan harus berani serta tegas dalam menindak setiap kasus korupsi tanpa pandang bulu. 

PB PMII juga menuntut agar lembaga antirasuah tersebut tetap berada di jalur independensinya sebagaimana yang diamanatkan dalam konstitusi dan semangat reformasi.

“KPK harus berdiri tegak sebagai lembaga independen yang tidak bisa diintervensi oleh kepentingan politik atau kekuasaan. Kami ingin melihat KPK yang kuat, gagah, dan berani dalam memberantas korupsi tanpa kompromi,” kata Hilful Fudul saat dikonfirmasi TIMES Indonesia, Minggu (23/2/2025).

Lebih lanjut, Hilful menekankan bahwa kepercayaan publik terhadap KPK semakin menurun akibat berbagai polemik yang terjadi dalam tubuh lembaga tersebut. Oleh karena itu, PMII mendesak agar reformasi internal dan perbaikan segera dilakukan demi mengembalikan marwah KPK sebagai garda terdepan dalam pemberantasan korupsi di Indonesia.

PB PMII menegaskan bahwa gerakan ini bukan sekadar aksi seremonial, melainkan bentuk perlawanan terhadap melemahnya independensi KPK. 

“Kami PB PMII berjanji akan terus mengawal lembaga antirasuah tersebut agar tetap menjadi institusi yang mampu melindungi kepentingan bangsa dari ancaman korupsi,” tegasnya. (*)