https://jombang.times.co.id/
Pendidikan

Situs Makam Mbah Marmoyo Marmadi dan Kisahnya di Desa Marmoyo Jombang

Sabtu, 09 Maret 2024 - 11:30
Situs Makam Mbah Marmoyo Marmadi dan Kisahnya di Desa Marmoyo Jombang Situs Makam Mbah Marmoyo Marmadi di puncak bukit atau cungkup di Desa Marmoyo, Kabuh, Jombang. Sabtu (9/3/2024). (FOTO: Bambang Cahyono/TIMES Indonesia)

TIMES JOMBANG, JOMBANG – Situs makam Mbah Marmoyo Marmadi yang terletak di Desa Marmoyo Kecamatan Kabuh Kabupaten Jombang, Jawa Timur, rupanya banyak menyimpan sejarah yang jarang orang ketahui.

Makam keramat yang kerap diziarahi oleh masyarakat sekitar, bahkan sampai luar Desa tersebut diyakini sebagai makam Waliyullah. Kondisi sekarang terlihat keasrian alami, dedaunan, pohon-pohon dibukit tersebut.

Menariknya, keberadaan makam tersebut berada di puncak sebuah bukit. Warga desa setempat menyebutnya gunung Marmoyo atau cungkup.

Selain itu, makam tersebut dipercaya menyimpan kisah sejarah cukup panjang dan diyakini menjadi bukti tentang pembabat alas Desa Marmoyo.

Situs-Makam-2.jpgMbah Saikan (86) warga Desa Marmoyo sekaligus Juru Kunci situs makam Mbah Marmoyo Marmadi. Sabtu (9/3/2024).(FOTO: Bambang Cahyono/TIMES Indonesia)

"Biasanya setiap hari Jum'at, setelah sholat Jum'at masyarakat sini, naik ke atas makam tersebut melakukan do'a bersama. Selain itu tiap tahunan dilakukannya sedekah bumi" ungkap Mbah Saikan, Juru kunci makam kepada TIMES Indonesia, Sabtu (9/3/2024).

Mbah Saikan saat di temui dirumahnya, bercerita tentang temuan baru mengenai sejarah makam tersebut. Menurutnya bahwa dahulu kala bernama yajeng rono atau mereka menyebutnya Prabu Usman Selomiring Rojo Lamdaur memiliki anak bernama Umar dan Amir, mereka bersaudara.

Sebutan lain yang dimiliki Umar yakni yemblung Marmadi, panglima mesir Imam sumongso arab, ia berangan-angan putrinya yang bernama Wil Helmi Rukmo Wati alias Dewi Korisin. Seketika dipanggil Prabu Usman, Umar bercerita kepadanya bahwa setiap malam ia bermimpi berkumpul tidur seraya suami istri dengan Raden Abimanyu. 

Mendengar cerita itu yemblung Marmadi mengutus saudaranya Amir alias Patih Marmoyo untuk pergi ke Tanah Jawa mencari Raden Abimanyu. Amir berangkat masuk kedalam Kertonadi Plusungannya Jagat.

Dengan mimpinya itu ia berfirasat ketika tidak dinikahkan dengan orang yang bertemu dalam mimpinya, karena sebuah mimpi mengantarkan kekenyataan kala itu, ia takut ketika tidak dinikahi, ia akan mati. Oleh karena itu Amir terus mencari Raden Abimanyu untuk menikahkan anaknya Dewi Korisin di Tanah Jawa.

Lebih lanjut Amir pun ketemu dengan Raden Abimanyu, ia langsung menikahkan anaknya di Tanah Jawa. Awalnya Amir itu beragama non muslim, karena syarat dari Raden Abimanyu mau menikah jika masuk Islam, maka syarat itu ditepati Amir.

Situs-Makam-3.jpg

Singkat cerita dalam perjalanan kembali ke Negaranya, Yemblung Marmoyo dan Marmadi di uji kesaktiannya, ia berkelahi di Tanah Jawa.

Makam yang terletak di cungkup itu memang bersaudara yakni Marmoyo dan Marmadi atau sebutan lain Amar dan Amir. Ia melakukan pertarungan dari desa Tanjung Wadung Marmoyo dan Marmadi melakukan perjalanan sampai ke sebelah desa. Setelah bertarung mereka berjalan sampai di sungai yang kini bernama gulu atau leher.

"Mereka berdua kalau perang atau gulat itu, suka memotong leher makanya nama sungai nya di sebut kali gulu (sungai leher), masih ada itu cuman kecil sungainya," ungkap Saikan (86) Juru kunci Desa Marmoyo.

Selain itu, Desa Marmoyo yang memiliki sumber air yang mengalir melalui sungai sampai ke Surabaya, dari aliran sungai ini akhirnya jadikan atau di abadikan sebuah nama jalan yang bernama Marmoyo. Nama gunung Marmoyo tidak lepas dari keberadaan makam Marmoyo dan Marmadi. (*)

Pewarta : Bambang Cahyono
Editor : Imadudin Muhammad
Tags

Berita Terbaru

icon TIMES Jombang just now

Welcome to TIMES Jombang

TIMES Jombang is a PWA ready Mobile UI Kit Template. Great way to start your mobile websites and pwa projects.