https://jombang.times.co.id/
Pendidikan

Pengasuh Pesantren Tebuireng Ingatkan Dua Warisan KH M Hasyim Asyari

Minggu, 23 Agustus 2020 - 00:31
Pengasuh Pesantren Tebuireng Ingatkan Dua Warisan KH M Hasyim Asyari Wisuda Mahasantri Ma'had Aly Hasyim Asy'ari di Gedung KH Yusuf Hasyim Lantai 3 Pondok Tebuireng Jombang. (Foto: Rohmadi/TIMES Indonesia)

TIMES JOMBANG, JOMBANG – Pengasuh Pesantren Tebuireng, Jombang KH Abdul Hakim Mahfudz mengatakan bahwa Hadratussyaikh KH M Hasyim Asy’ari memiliki dua warisan untuk umat Islam. Warisan tersebut berupa ilmu dan pergerakan.

Ilmu yang diwariskan Kiai Hasyim tertuang dalam kitab-kitabnya dan lewat jalur sanad santri Tebuireng. Sementara warisan pergerakan yaitu lewat jami'ah Nadlatul Ulama'.

Hal tersebut disampaikannya saat menghadiri wisuda ke-IV mahasantri Ma’had Aly Hasyim Asy’ari Tebuireng di gedung KH Yusuf Hasyim lantai 3 Pondok Pesantren Tebuireng Jombang.

Ma'had Aly Hasyim Asy'ari Tebuireng memilih takhasus hadis dan ilmu hadis. Diharapkan bisa meneruskan keilmuan yang digeluti KH M Hasyim Asyari, yaitu pakar hadis Indonesia.

“Tantangan paling berat saat ini adalah menjaga warisan Hadratussyaikh KH M Hasyim Asy’ari baik warisan secara keilmuan maupun pergerakan,” jelasnya, Sabtu (22/8/2020).

Oleh karenanya, menurut Kiai Abdul Hakim tugas para pendidik dan ulama adalah membimbing generasi penerus (santri) untuk menghadapi tantangan zaman. Bimbingan ini penting sebelum para santri ini terjun ke masyarakat.

“Ketika terjun di masyarakat, gunakanlah dasar-dasar yang sudah diajarkan oleh Hadratussyaikh KH Hasyim Asy’ari,” imbuhnya.

Cicit KH M Hasyim Asyari ini juga berpesan kepada para santri Tebuireng untuk tetap menjaga nama baik almamater saat syiar dakwah di masyarakat.

"Kepada para wisudawan Mahasantri Ma’had Aly, bahwa kita harus bersama-sama mampu menjujung, menjaga nama baik Pesantren Tebuireng, di manapun berada," tegasnya.

Sementara itu, Sekretaris Ditjen Pendidikan Islam, Kementerian Agama RI Imam Syafe’i mengatakan Ma'had Aly memiliki potensi yang tidak dimiliki perguruan lain, yaitu setiap Ma'had Aly hanya memiliki satu jurusan (takhasus).

Dengan prodi yang berbeda di setiap Mahad Aly tidak menjadikan setiap Mahad Aly menjadi kompetitor tetapi justru menjadi pelengkap dan penyempurna bagi khazanah Islam.

“Adapun tiga tradisi yang harus dikembangkan oleh setiap Mahad Aly ialah religiositas, akademik, dan budaya digital,” tambahnya.

Imam Syafi'i menambahkan di Indonesia saat ini setidaknya terdapat lebih dari 270 lembaga pendidikan Islam yang terdiri dari Madrasah Ibtidaiyah hingga jenjang Mahad Aly.

Dengan jumlah lembaga yang lebih banyak dari negara-negara lain. Ia berharap Indonesia ke depannya terkhusus mulai pada tahun 2024 bisa menjadi rujukan pendidikan Islam bagi seluruh dunia.

Baginya Mahad Aly adalah lembaga pendidikan yang memiliki potensi untuk mencapai harapan tersebut. Selain itu, ia juga percaya bahwa Mahad Aly adalah potensi pendidikan Indonesia.

“Ma’had Aly adalah bagian potensi pendidikan Indonesia. Meski masih muda, kita tidak perlu risau dengan jarak usia dengan lembaga lain yang lebih dulu berdiri. Kita punya potensi besar, unggul, dan dibutuhkan oleh banyak orang. Tetap optimis,” pungkasnya dalam sambutan wisuda mahasantri Ma’had Aly Hasyim Asy’ari Tebuireng di Pesantren Tebuireng. (*)

Pewarta : Rohmadi
Editor : Deasy Mayasari
Tags

Berita Terbaru

icon TIMES Jombang just now

Welcome to TIMES Jombang

TIMES Jombang is a PWA ready Mobile UI Kit Template. Great way to start your mobile websites and pwa projects.