TIMES JOMBANG, JOMBANG – Khoirul Ahmad Mauludin (25) guru sekaligus Operator Sekolah di SDN Mojokrapak 1 Kecamatan Tembelang, Kabupaten Jombang, Jawa Timur memanfaatkan lahan sempit sekitar sekolah sebagai media cocok tanam.
Hal ini bermula saat pandemi covid 19 saat pembelajaran daring, sehingga banyak waktu luang untuk memanfaatkan waktu tersebut untuk bercocok tanam dilingkungan sekolah.
Selain bercocok tanam ia juga membudidayakan lele dalam ember yang dikombinasikan dengan akuaponik dan bercocok tanam menggunakan media polybak dan hidroponik.
Ide ini ia tuangkan hanya untuk mengisi waktu luangnya dan memberikan edukasi kepada guru dan muridnya pada saat pandemi.
"Memberikan edukasi untuk memanfaatkan lahan sempit baik disekolahan maupun dirumah. Edukasi ini ditujukan kepada guru dan siswa agar mampu kreatif dan produktif di masa pandemi ini," ungkapnya kepada TIMES Indonesia (24/8/2020).
Sedangkan untuk biaya untuk membuat media ini cukup murah meriah. Hanya menghabiskan sekitar Rp 700rbu mulai dari bibit ikan lele,bibit kangkung,sawi,terong lombok, 2 ember dan keperluan lainnya.
Rencana, ia akan mengajak para komunitas hidroponik dan pustakawan di Jombang untuk mensosialisasikan hal tersebut kepada masyarakat umum agar bisa memanfaatkan lahan yang sempit bisa diberdayakan sebagai media cocok tanam dan sebagainya.
"Kedepannya akan berkerja sama dengan pengurus gubuk baca membuka untuk masyarakat umum perpustakaan dan edukasi seputar hidroponik," katanya
Ia berharap kepada masyarakat umum untuk tetap produktif meskipun dalam masa pandemi Covid-19. "Tetap kreatif dan produktif dimasa pandemi dengan hoby dan kreatifitas masing-masing," ucapnya mengenai pemanfaatan lahan sempit sekitar SDN Mojokrapak 1. (*)
Pewarta | : Rohmadi |
Editor | : Wahyu Nurdiyanto |