https://jombang.times.co.id/
Kopi TIMES

Kurikulum Merdeka dalam Bingkai Ramadan

Kamis, 28 Maret 2024 - 22:43
Kurikulum Merdeka dalam Bingkai Ramadan Khoirul Umam, Kaprodi PAI FAI Unhasy Tebuireng Jombang

TIMES JOMBANG, JOMBANGDALAM suasana bulan suci ramadan ketika umat Islam sedang dalam momen introspeksi dan spiritualitas yang mendalam menjadi sebuah terobosan pendidikan baru, muncul kurikulum merdeka dalam bingkai Ramadan di tengah kebersamaan umat muslim yang semakin kuat dan semangat berbagi yang memuncak. Para pemikir pendidikan dan pemerhati keagamaan bersatu dalam visi untuk menghadirkan pendidikan yang lebih holistik mengintegrasikan nilai nilai agama, kebersamaan, dan kepedulian sosial ke dalam proses pembelajaran.

Inisiatif ini bukanlah sekedar tambahan kurikulum, tetapi sebuah revolusi pendidikan yang menjadikan bulan Ramadan sebagai landasan dan inspirasi utama dengan penuh semangat. Sekolah-sekolah di seluruh negeri mengadopsi pendekatan ini untuk memperkaya pengalaman belajar siswa dengan nilai-nilai keagamaan yang mendalam kebersamaan yang erat dan kepedulian sosial yang tulus.

Dalam perjalanannya, kurikulum merdeka tidak hanya berfokus pada pemahaman teologis agama, tetapi juga pada pengalaman nyata siswa dalam menerapkan nilai-nilai tersebut dalam kehidupan sehari-hari. Setiap mata pelajaran, setiap kegiatan ekstrakurikuler, dan setiap momen di kelas dirancang untuk memupuk kesadaran spiritual, solidaritas dan kepedulian terhadap sesama.

Dalam konsep kurikulum merdeka terdapat Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) dan Proyek Pelajar Rahmatan lil Alamin (PPRA). Pelajar Pancasila merupakan pelajar sepanjang hayat yang kompeten, berkarakter, dan berperilaku sesuai dengan nilai-nilai pancasila. Sedangkan pelajar Rahmatan lil ‘Alamin merupakan pelajar yang bertaqwa, berakhlak mulia, serta beragama secara moderat. 

Profil pelajar ini memiliki komitmen kebangsaan yang kuat, bersikap toleran kepada sesama, memiliki prinsip menolak tindakan kekerasan. Tentu dalam proyek ini mengarahkan kepada peserta didik untuk memiliki kompetensi diri yang dapat hidup saling menghormati, saling menghargai berdasar nilai-nilai pancasila serta menjadi peserta didik yang dapat memberikan manfaat kepada sesama dengan penuh cinta dan kasih sesuai dengan ajaran agama Islam yang dianutnya.

Pada praktiknya, program ini melibatkan pembelajaran tentang nilai-nilai Islam, kegiatan amal, serta pengembangan diri spiritual dan moral bagi siswa. Pendidikan terintegrasi ini berupaya untuk menyelaraskan pendidikan formal dengan nilai-nilai agama Islam serta menggalang semangat kebersamaan dan kepedulian sosial diantara sesama siswa.

Melalui pembelajaran nilai-nilai agama siswa dapat belajar tentang ajaran Islam yang mencakup akhlaq, etika, ibadah, dan nilai-nilai moral. Mereka dapat belajar tentang pentingnya mempraktikkan nilai-nilai tersebut dalam kehidupan sehari-hari terutama selama di bulan Ramadan. Pelajaran nilai-nilai agama tersebut dapat berupa; ajaran dan doktrin, etika dan moral, ritual dan ibadah, sejarah dan tradisi, dan pendalaman pemahaman antaragama.

Pada aspek ajaran dan doktrin, siswa dapat mempelajari tentang doktrin-doktrin agama, misal tentang bagaimana memperkuat keyakinan, ketauhidan dan keimanan, tentang kehidupan setelah mati, bagiamana cara beretika yang baik, tentang bagaimana praktik beribadah yang sebenarnya, serta tentang balasan terhadap semua amal yang dilakukan. pada aspek etika dan moral, siswa mempelajari tentang nilai-nilai, seperti kejujuran, keadilan, kasih sayang dan belas kasihan serta bagaimana menerapkan nilai-nilai tersebut dalam kehidupan sehari-hari.

Pada aspek ritual dan ibadah, siswa belajar tentang ritual dan ibadah mereka dapat mempelajari cara-cara beribadah seperti shalat, puasa, perayaan keagamaan, dan upacara keagamaan lainnya. Pada aspek sejarah dan tradisi siswa mempelajari sejarah dan tradisi agama tertentu termasuk kisah-kisah penting, tokoh-tokoh agama, dan perkembangan agama tersebut dari masa masa. Sedang pada aspek pemahaman antar agama, selain mempelajari agama yang mereka anut siswa juga dapat mempelajari tentang agama agama lain dan memahami persamaan serta perbedaan antara agama-agama tersebut. Hal ini dapat membantu membangun toleransi dan penghargaan terhadap keberagaman agama.

Sedangan pada aspek pendalaman pemahaman anatar agama. Pembelajaran nilai-nilai agama ini dapat dilakukan melalui berbagai metode, termasuk ceramah, diskusi, pembacaan teks suci, studi kasus, permainan peran, dan kegiatan praktis lainnya. Hal ini bertujuan untuk membantu siswa memahami dan menginternalisasi nilai-nilai agama sehingga mereka dapat mengaplikasikannya dalam kehidupan sehari-hari dan menjadi individu yang bertanggung jawab dan bermoral.

Dengan demikian, kurikulum merdeka dalam bingkai Ramadan menjadi panggung bagi transformasi pendidikan yang lebih bermakna dan relevan. Sebagai hasilnya, siswa tidak hanya berkembang secara akademis, tapi juga sebagai individu yang penuh kasih, berintegritas dan berdedikasi untuk membangun masyarakat yang lebih baik di tengah cahaya kemuliaan bulan cuci Ramadhan.

***

*) Oleh : Khoirul Umam, Kaprodi PAI FAI Unhasy Tebuireng Jombang

*) Tulisan Opini ini sepenuhnya adalah tanggung jawab penulis, tidak menjadi bagian tanggung jawab redaksi timesindonesia.co.id


____________
*) Kopi TIMES atau rubrik opini di TIMES Indonesia terbuka untuk umum. Panjang naskah maksimal 4.000 karakter atau sekitar 600 kata. Sertakan riwayat hidup singkat beserta Foto diri dan nomor telepon yang bisa dihubungi.

*) Naskah dikirim ke alamat e-mail: [email protected]

*) Redaksi berhak tidak menayangkan opini yang dikirim apabila tidak sesuai dengan kaidah dan filosofi TIMES Indonesia..

Pewarta : Hainorrahman
Editor : Hainorrahman
Tags

Berita Terbaru

icon TIMES Jombang just now

Welcome to TIMES Jombang

TIMES Jombang is a PWA ready Mobile UI Kit Template. Great way to start your mobile websites and pwa projects.