https://jombang.times.co.id/
Kopi TIMES

Puasa Momen Belajar Manajemen Qalbu

Kamis, 04 April 2024 - 15:23
Puasa Momen Belajar Manajemen Qalbu Nurul Indana, Sekretaris LP3M STIT Al Urwatul Wutsqo Jombang

TIMES JOMBANG, JOMBANG – Ramadan telah sampai pada sepuluh malam terakhir. Diakhir-akhir Ramadan ini mari terus meningkatkan keimanan dan ketakwaan. Saat Ramadan ini, umat Islam merasa dirinya belum menjadi insan yang mushlih juga memanfaatkan kesempatan ini untuk mendekatkan diri kepada Tuhannya dengan melakukan muhasabah (introspeksi diri) dengan menata hati, seperti menjadi rendah hati, menyadari perilaku keji, melakukan tadarrus malam, menghindari cinta duniawi yang berlebihan, dan menghindari hal-hal yang dapat mengotori hati.

Hati atau Qalbu merupakan segumpal daging (mudlghah) sebab Qalbu merupakan sentral dari aktivitas perbuatan manusia. Rasulullah SAW bersabda yang artinya “Abu Nu’aim telah menceritakan pada kami, Zakariya telah menceritakan pada kami, dari ‘Amir dia berkata: saya telah mendengan Nu’man bin Basyir berkata: saya telah mendengar Rasulullah SAW bersabda: “Ketahuilah bahwa sesungguhnya didalam tubuh manusia terdapat segumpal daging, apabila ia baik, maka akan baiklah seluruh tubuh, tetapi apabila ia rusak, maka akan rusaklah seluruh tubuh. Ketahuilah bahwa ia adalah al-qalb”. (HR. Al-Bukhari).

Apabila membahas tentang menjaga hati agar bisa istikamah di bulan Ramadan, maka pada hakikatnya semua orang belum ada yang baik atau sempurna, dengan kalimat  lain semua orang memiliki status yang sama, yaitu masih dari taraf berjuang dan berusaha untuk kembali menata hati yang baik. Oleh karena itu momen Ramadan ini adalah momen yang pas untuk belajar manajemen Qalbu. 

Kenapa Qalbu harus dimanajem, karena Qalbu kecondongannya selalu berubah.  Qalbu memiliki arti membalikkan, memalingkan, menjadikan yang di atas kebawah yang di dalam keluar dan Qalbu artinya hati, jantung, akal. Terminologi kata ini menjadi karakteristik dari Qalbu itu sendiri, yaitu memiliki sifat yang tidak konsisten.

Mengelola Qalbu berarti mengelola potensi positifnya sehingga dapat berkembang semaksimal mungkin bersama dengan kemampuan berpikir dan bertindak, sehingga sekujur sikapnya menjadi positif, dan potensi negatifnya segera terdeteksi dan dikendalikan sehingga tidak menghasilkan tindakan negatif. Qalbu yang telah termanajemen dengan baik akan menjadi Qalbu bersih, yang akan membuat pikiran lebih jernih dan lebih efektif.

Pada dasarnya, konsep manajemen hati (qalbu) adalah dasar dari pemahaman dan kemampuan untuk mengendalikan diri sendiri. Karakter yang menentukan siapakah diri yang sebenarnya terletak pada hati. Kita dapat mengambil kesimpulan bahwa seseorang hanya dapat berhasil jika hatinya bersih, karena dasar manajemen hati adalah pengendalian diri, kita mungkin merasa iri saat orang lain memiliki apa yang mereka inginkan. Namun, jika kita dapat mengendalikan rasa itu, kita dapat merasa syukur. Bersyukur dengan kenikmatan yang telah kita miliki saat ini. Berikut metode untuk menata hati:

Pertama, Pengenalan diri: Pembersihan hati harus dimulai dengan memahami diri sendiri dan orang lain. Tanpa pemahaman dan pengenalan yang mendalam, mustahil untuk menghindari kotoran hati. Oleh karena itu, dapat dikatakan bahwa panduan untuk mengelola qolbu, atau manajemen qolbu, berasal dari pengenalan diri.

Kedua, Pembersihan hati: Kesuksesan dalam manajamen qolbu memerlukan pembersihan hati yang berkelanjutan. Sebaliknya, kebersihan hati adalah kunci untuk mencapai pertemuan dengan Allah SWT. Oleh karena itu, kebersihan hati adalah kunci untuk mencapai puncak kesuksesan. Apabila seseorang terus memperbaiki keadaan dirinya yang dianggap memiliki banyak kekurangan, itu dapat membersihkan hatinya.

Ketiga, Pengendalian diri: Pengendalian diri merupakan fardu ain sifatnya, jihadun nafs yang merupakan prioritas utama.

Keempat, Pengembangan diri: Orang-orang yang ingin memulai pengembangan diri terlebih dahulu harus melewati proses pembersihan hati dan pengenalan diri.

Kelima, Belajar mengenal sang pencipta: Adapun langkah akhir dari upaya mengelola hati (manajamen qolbu) sebagaimana telah dijelaskan sebelumnya yaitu kecondongan diri terhadap Allah SWT. Qolbu yang bersih dan terjaga akan senantiasa terfokus hanya kepada Allah SWT. Demikian juga dalam Upaya pengenalan diri, dimana pada langkah pertama manajamen qolbu, juga diiringi dalam upaya mengenal Allah SWT. Bisa mengenal Allah SWT merupakan mutiara berharga dalam hidup, apalagi jika tergolong kedalam orang-orang yang dikasihi Allah SWT.

Dengan metode manajemen Qalbu tersebut insyaallah kita semua akan mencapai pada qolbun salim (hati yang selamat), serta terhindar dari qolbu mayyit (hati yang mati), dan qolbun maridh (hati yang sakit). Semoga momen akhir Ramadan ini kita berhasil menata hati kita.

***

*) Oleh: Nurul Indana, Sekretaris LP3M STIT Al Urwatul Wutsqo Jombang

*) Tulisan Opini ini sepenuhnya adalah tanggung jawab penulis, tidak menjadi bagian tanggung jawab redaksi TIMES Indonesia.

*) Kopi TIMES atau rubrik opini di TIMES Indonesia terbuka untuk umum. Panjang naskah maksimal 4.000 karakter atau sekitar 600 kata. Sertakan riwayat hidup singkat beserta Foto diri dan nomor telepon yang bisa dihubungi.

*) Naskah dikirim ke alamat e-mail: [email protected]

*) Redaksi berhak tidak menayangkan opini yang dikirim apabila tidak sesuai dengan kaidah dan filosofi TIMES Indonesia.

 

Pewarta : Hainorrahman
Editor : Hainorrahman
Tags

Berita Terbaru

icon TIMES Jombang just now

Welcome to TIMES Jombang

TIMES Jombang is a PWA ready Mobile UI Kit Template. Great way to start your mobile websites and pwa projects.