https://jombang.times.co.id/
Kopi TIMES

Jihad Jempol

Rabu, 27 Maret 2024 - 16:32
Jihad Jempol Rohmadi, M.Pd, Founder ARHA Institute

TIMES JOMBANG, JOMBANG – Dalam era digital yang semakin maju, keberadaan media sosial telah menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan sehari-hari.

Namun, di balik kemudahan dan kenyamanannya, media sosial juga membawa dampak negatif yang signifikan, terutama dalam hal penyebaran konten negatif dan beracun.

Oleh sebab itu, perlu adanya gerakan "Jihad Jempol," di era digital. Apa itu jihad jempol? Saya menamakan jihad jempol sebagai sebuah gerakan atau upaya untuk menghindari menulis hal-hal negatif di dunia digital.

Apalagi pada bulan Ramadan seperti saat ini, kebanyakan orang lebih memilih mengurangi aktifitas yang menguras tenaga. Lebih sering main gatget, seperti scroll tiktok, instagram, facebook, X, dan medsos lainnya.

Sebagai manusia biasa kadang, jari kita secara tidak sadar langsung merespon atau menulis komentar sesuatu yang muncul di medsos. Iya, entah sadar atau tidak kadang kita menulis komentar negatif jika melihat postingan yang kita tidak sukai.

Pertama-tama, kita harus memahami bahwa setiap kata yang kita tulis di media sosial memiliki dampak yang besar. Sebuah komentar negatif atau penghinaan bisa merusak reputasi seseorang, memicu konflik, atau bahkan menyebabkan kerugian secara finansial. Oleh karena itu, kita harus bertanggung jawab atas setiap kata yang kita tulis.

Iya, diakui atau tidak memang seperti itulah tipe netizen Indonesia saat ini, menulis komentar tanpa melihat dampak apa yang kita tulis. Terbukti dalam data 'Digital Civility Index (DCI), netizen Indonesia menempati urutan terbawah se-Asia Tenggara, alias paling tidak sopan se-Asia Tenggara.

Kalau dulu ada peribahasa "Mulutmu Harimaumu" kini sudah bertransisi menjadi "Jempolmu harimaumu". Jempol kita lebih berbahaya di dunia digital saat ini.

Selanjutnya, kita perlu memahami pentingnya memfilter informasi sebelum membagikannya di media sosial. Banyak konten negatif atau berita palsu yang dengan mudah menyebar di platform-platform digital. 

Sebelum membagikan atau mengomentari suatu informasi, penting untuk memverifikasi kebenarannya dan memastikan bahwa konten tersebut tidak akan merugikan atau menyakiti orang lain.

Saya menyakini bahwa “Sesungguhnya apa yang kita tulis di media sosial akan berbuah dua perkara yakni dosa jariyah dan pahala jariyah,” (bukan hadist). 

Artinya konten yang kita buat di medsos bersifat abadi, jika konten yang kita buat menarasikan atau mengajak hal negatif akan bernilai dosa jariyah bagi kita. Begitupun sebaliknya jika konten yang kita produksi bersifat positif dan berkonotasi mengajak hal kebaikan akan berbuah pahala jariyah bagi kita.

Untuk itu, kita juga perlu mengembangkan sikap empati dan pengertian terhadap orang lain. Terlalu sering kita melihat komentar-komentar yang penuh dengan kebencian atau diskriminasi di media sosial. 

Sebagai anggota masyarakat yang bertanggung jawab, kita harus belajar untuk menghargai perbedaan pendapat dan menyampaikan kritik dengan cara yang membangun, bukan merusak.

Di era digital yang penuh dengan informasi dan komunikasi instan, "Jihad Jempol" menjadi semakin penting untuk diterapkan. Dengan memilih untuk menulis hal-hal yang positif dan membangun, kita dapat menciptakan lingkungan online yang lebih sehat dan produktif. 

Setiap jempol yang kita gunakan untuk menulis di media sosial memiliki kekuatan untuk mempengaruhi orang lain. Mari kita gunakan kekuatan tersebut untuk hal-hal yang baik dan membawa dampak positif bagi masyarakat secara keseluruhan.

***

*) Oleh : Rohmadi, M.Pd, Founder ARHA Institute

*) Tulisan Opini ini sepenuhnya adalah tanggung jawab penulis, tidak menjadi bagian tanggung jawab redaksi timesindonesia.co.id

*) Kopi TIMES atau rubrik opini di TIMES Indonesia terbuka untuk umum. Panjang naskah maksimal 4.000 karakter atau sekitar 600 kata. Sertakan riwayat hidup singkat beserta Foto diri dan nomor telepon yang bisa dihubungi.

*) Naskah dikirim ke alamat e-mail: [email protected]

*) Redaksi berhak tidak menayangkan opini yang dikirim apabila tidak sesuai dengan kaidah dan filosofi TIMES Indonesia.

Pewarta :
Editor : Hainorrahman
Tags

Berita Terbaru

icon TIMES Jombang just now

Welcome to TIMES Jombang

TIMES Jombang is a PWA ready Mobile UI Kit Template. Great way to start your mobile websites and pwa projects.