TIMES JOMBANG, JOMBANG – Gerakan Pangan Murah (GPM) serentak digelar di Jawa Timur pada Selasa (23/9/2025). Kabupaten Jombang menjadi salah satu daerah yang turut ambil bagian, dengan menggelar GPM di 21 kecamatan sekaligus.
Wakil Bupati Jombang, Salmanudin, bahkan turun langsung melayani warga yang berbelanja di stand GPM di Kecamatan Mojoagung. Langkah ini menjadi bukti nyata kepedulian pemerintah daerah dalam menjaga stabilitas harga sekaligus memastikan pasokan pangan tetap tersedia bagi masyarakat.
Sementara itu, acara utama GPM dipusatkan di Taman Mundu, Surabaya, yang dihadiri Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa, Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi, dan Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman.
Dari Mojoagung, Salmanudin bersama Forkopimda, Sekdakab Agus Purnomo, serta jajaran OPD mengikuti jalannya kegiatan melalui zoom meeting.
Antusiasme warga terlihat jelas. Mereka memanfaatkan kesempatan untuk membeli kebutuhan pokok dengan harga lebih terjangkau, terutama beras SPHP (Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan) yang menjadi primadona.
Pimpinan Cabang Perum Bulog Mojokerto, Muhammad Husin, menegaskan stok beras untuk Jombang aman hingga akhir tahun. Hal ini sekaligus menjawab keresahan masyarakat di tengah gejolak harga pangan.
Sehari sebelumnya, Salmanudin bersama Kapolres Jombang AKBP Ardi Kurniawan juga melakukan sidak pasar, memastikan ketersediaan beras tetap aman dengan harga wajar.
Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman menegaskan GPM bukan sekadar acara seremonial, melainkan wujud nyata hadirnya negara di tengah rakyat.
“Operasi pasar besar-besaran ini tidak berhenti hari ini saja, tapi berlanjut hingga akhir tahun. Tujuan kami sederhana, rakyat bisa mendapatkan beras dengan mudah dan harga terjangkau,” tegas Amran.
Ia juga meminta Bulog memberi akses penuh bagi pemerintah daerah. “Bulog harus buka 24 jam. Jangan persulit kepala daerah yang ingin mengambil beras. Rakyat harus benar-benar merasakan kehadiran negara,” ujarnya.
Amran menambahkan, perhatian Presiden Prabowo terhadap sektor pangan begitu besar, tercermin dari peningkatan anggaran, bantuan, hingga penguatan produksi. Hasilnya, Indonesia mampu menjaga stok beras hingga 1,3 juta ton, tertinggi sepanjang sejarah, tanpa harus impor.
“Target Presiden adalah swasembada pangan dalam empat tahun, tapi kita berusaha lebih cepat,” tandasnya.
Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menyambut baik langkah ini. Menurutnya, stok pangan di Jatim sejatinya berlimpah, hanya distribusi yang perlu diperkuat.
“GPM adalah langkah nyata agar masyarakat merasakan langsung keterjangkauan harga. Dengan sinergi Bulog, TNI-Polri, dan pemda, program ini bisa lebih merata sampai ke desa-desa,” kata Khofifah. (*)
Pewarta | : Rohmadi |
Editor | : Wahyu Nurdiyanto |