https://jombang.times.co.id/
Berita

KH Yusuf Hasyim Diajukan Sebagai Pahlawan Nasional

Senin, 03 Februari 2025 - 15:40
KH Yusuf Hasyim Diajukan Sebagai Pahlawan Nasional Suasana seminar dan bedah buku kiprah KH. Yusuf Hasyim di Tebuireng, Jombang, Senin (3/2/2025). (Foto: Rohmadi/TIMES Indonesia)

TIMES JOMBANG, JOMBANG – Nama KH M Yusuf Hasyim, pengasuh Pesantren Tebuireng periode 1965-2006, diusulkan menjadi pahlawan nasional atas kontribusinya dalam berbagai bidang, mulai dari militer, politik, sosial, hingga pendidikan.

Pengajuan tersebut menjadi kesimpulan dari seminar dan bedah buku Biografi KH M Yusuf Hasyim: Kiai Militer Pengawal Ideologi NKRI Berbasis Pesantren, yang diadakan pada Senin (3/2/2025). Acara ini dihadiri oleh 250 peserta dari berbagai kalangan.

Aguk Irawan, penulis buku tersebut, menjadi salah satu narasumber bersama Prof Usep Abdul Matindari UIN Syahid Jakarta dan KH Asep Saefudin Halim, Ketua Umum PP Pergunu. Menteri Kebudayaan RI Fadli Zon juga hadir secara virtual untuk memberikan pandangannya.

Selain itu, seminar ini turut dihadiri oleh tokoh-tokoh penting seperti Khofifah Indar Parawansa, Bupati Jombang terpilih Warsubi, dan sejumlah pejabat daerah serta akademisi. Mereka semua hadir untuk membahas lebih dalam tentang peran besar KH Yusuf Hasyim dalam perjuangan bangsa.

Pengasuh Pesantren Tebuireng, KH Abdul Hakim Mahfudz atau yang akrab disapa Gus Kikin, menekankan pentingnya mengenang sejarah para pengasuh pesantren, terutama KH Yusuf Hasyim yang memimpin Pesantren Tebuireng selama lebih dari 40 tahun. 

"Membaca sejarah itu penting, tetapi mencetak sejarah jauh lebih penting," ungkapnya.

Gus Kikin berharap peran KH Yusuf Hasyim diakui tidak hanya oleh pemerintah, tetapi juga oleh kalangan pesantren.

Perwakilan keluarga, KH Irfan Yusuf atau Gus Irfan, mengungkapkan terima kasihnya kepada semua pihak yang telah mendukung pengusulan gelar pahlawan nasional bagi KH Yusuf Hasyim. 

"Gagasan ini sebenarnya sudah muncul lima tahun lalu, dan kami sangat berterima kasih atas dukungan yang terus diberikan," ujarnya.

Khofifah Indar Parawansa memuji bedah buku ini sebagai langkah penting untuk mendokumentasikan perjuangan para kiai yang selama ini jarang tercatat. 

"Banyak jejak perjuangan kiai yang tidak ditulis, padahal mereka memiliki kontribusi yang besar," jelasnya. 

Menurut Khofifah, buku ini juga memperlihatkan betapa kuatnya konektivitas antar pesantren, seperti ditunjukkan oleh KH Yusuf Hasyim saat mengusir PKI yang menyerang Pesantren Gontor.

Sebagai komandan Banser pertama, KH Yusuf Hasyim juga dikenal tegas dalam melatih santri, tidak hanya secara fisik tetapi juga menguatkan mental dan hati mereka. "Beliau selalu menekankan pentingnya latihan fisik dan spiritual bagi para santri," tambah Khofifah.

Aguk Irawan, penulis buku setebal 246 halaman ini, berbagi pengalaman bagaimana data-data tentang KH Yusuf Hasyim didapatkan. "Data yang saya peroleh sangat kaya dan detail, sampai saya bingung harus memulainya dari mana. Tapi saya bersyukur, semua berjalan lancar tanpa hambatan berarti," ungkap Aguk. 

Ia juga berencana menerbitkan tiga buku lagi tentang KH Yusuf Hasyim, termasuk kisah romantis sang kiai dengan Nyai Bariyah, istrinya.

Sementara, Prof Usep Abdul Matin menekankan bahwa perjuangan KH Yusuf Hasyim memiliki dampak yang luas di tingkat nasional, sebuah syarat penting dalam pengajuan pahlawan nasional. 

"Beliau sangat berpengaruh, terutama dalam mempromosikan Islam moderat yang selaras dengan Pancasila," ujarnya, mengutip pandangan dosennya di Australia, Greg Barton.

Fadli Zon juga setuju dengan pandangan tersebut. Dalam sambutannya, ia menyebut KH Yusuf Hasyim sebagai sosok kiai yang sangat berjasa bagi bangsa. 

"Saya sudah mengenal beliau selama puluhan tahun, dan tekadnya untuk mengabdi kepada bangsa tidak pernah surut. Saya sependapat bahwa beliau sangat pantas dianugerahi gelar pahlawan nasional," ujarnya.

Seminar ini juga diakhiri dengan cerita KH Asep Saefudin Halim tentang pengalamannya saat mengusulkan KH Abdul Halim dari Jawa Barat sebagai pahlawan nasional. Ia mengingatkan bahwa proses pengajuan gelar pahlawan nasional penuh liku, namun harus dijalani dengan optimisme.

Dengan seminar ini, harapan agar KH Yusuf Hasyim diakui sebagai pahlawan nasional semakin menguat, mengingat kontribusinya yang sangat besar dalam membela negara dan memajukan pendidikan pesantren. (*)

Pewarta : Rohmadi
Editor : Deasy Mayasari
Tags

Berita Terbaru

icon TIMES Jombang just now

Welcome to TIMES Jombang

TIMES Jombang is a PWA ready Mobile UI Kit Template. Great way to start your mobile websites and pwa projects.