TIMES JOMBANG, TASIKMALAYA – Pertarungan panas bakal tersaji dalam lanjutan pekan ke-32 BRI Liga 1 2024/25 saat Persib Bandung menjamu PS Barito Putera di Stadion Gelora Bandung Lautan Api (GBLA) pada Jumat (9/5/2025) malam.
Laga ini menjadi magnet kuat bagi ribuan pasang mata, termasuk para bobotoh setia dari Kota Tasikmalaya, yang sudah sejak lama menjadi basis fan loyal Persib.
Pertandingan ini diprediksi berlangsung sengit dan ketat, mengingat sejarah pertemuan kedua tim yang nyaris selalu imbang.
Ketua KONI Kota Tasikmalaya Anton Suherlan saat memberikan keterangan kepada TIMES Indonesia (FOTO: Harniwan Obech/TIMES Indonesia)
Dalam statistik pertemuan mereka di era Liga 1, baik Persib maupun Barito Putera saling menjegal langkah satu sama lain, dengan hasil yang kerap dramatis dan menegangkan.
Dengan kapasitas stadion mencapai 78.000 penonton, GBLA dipastikan akan dipadati oleh lautan biru para bobotoh.
Imbauan Kapolres Tasikmalaya Kota
Namun, seiring tingginya antusiasme, sebagian pendukung diprediksi tidak akan kebagian tiket untuk menyaksikan langsung laga krusial ini. Terutama bagi para bobotoh dari luar kota, seperti dari Tasikmalaya, yang sudah mempersiapkan diri sejak jauh-jauh hari.
Hal ini mendapatkan perhatian Kapolres Tasikmalaya Kota, AKBP Moh. Faruk Rozi, S.H. S.I.K., M.Si, dalam momen laga sengit nanti pihaknya memberi imbauan penting bagi bobotoh asal Kota Tasikmalaya agar tidak memaksakan diri datang ke Bandung jika tidak memperoleh atau keabisan tiket resmi.
"Akan lebih baik melaksanakan nonton bareng (nobar), karena dari bobotoh Tasik juga mengadakan nobar di STMIK. Saya juga bertemu dengan teman-teman bobotoh dan antusias untuk nobar bersama di STMIK," ujar Kapolres kepada TIMES Indonesia, Kamis (8/5/2025) malam.
Imbauan ini sekaligus bentuk perhatian dan kepedulian dari jajaran Polres Tasikmalaya Kota agar pertandingan besar ini berjalan aman, tertib, dan kondusif, tanpa adanya insiden yang mencoreng nama baik bobotoh maupun dunia sepak bola Indonesia.
Pesan Ketua KONI Kota Tasikmalaya
Sementara itu Ketua KONI Kota Tasikmalaya, Anton Suherlan, bersama Wakil Ketua I KONI Kota Tasikmalaya, AKBP (Purn) H. Yono Kusyono H, turut menyuarakan hal senada.
Pihaknya menyampaikan apresiasi tinggi atas loyalitas dan semangat bobotoh, namun juga menekankan pentingnya bijak dalam mendukung tim kesayangan.
"Saya himbau kepada bobotoh Persib asal Kota Tasik yang tidak kebagian tiket, jangan memaksa ke Bandung. Selain menghindari potensi kerumunan yang tidak tertangani, ini demi kenyamanan bersama," tutur Anton.
Apih Yono, sapaan akrab H. Yono Kusyono H, menambahkan pesan penting pasca pertandingan.
"Saya titip pesan kepada seluruh bobotoh, setelah pertandingan jangan melakukan euforia yang berlebihan. Jangan sampai ada aksi yang melanggar hukum. Kita tunjukkan bahwa bobotoh Persib adalah pendukung yang dewasa dan menjaga nilai-nilai sportivitas."pesan Apih.
Sebagai salah satu klub sepak bola tertua dan tersukses di Indonesia menurut Apih Persib Bandung tidak hanya dikenal karena prestasi di lapangan, tetapi juga karena basis suporter fanatik yang tersebar di berbagai wilayah, termasuk Tasikmalaya.
"Nonton bareng kan bisa menjadi alternatif terbaik bagi bobotoh Tasikmalaya yang tidak bisa hadir langsung di stadion. Acara nobar seperti yang digelar di STMIK Tasikmalaya ini menjadi simbol kekompakan dan solidaritas antarpendukung, sekaligus cara cerdas untuk tetap memberi semangat tanpa harus meninggalkan kampung halaman."pungkas Apih. (*)
Artikel ini sebelumnya sudah tayang di TIMES Indonesia dengan judul: Jelang Laga Krusial Persib Bandung di GBLA, Ini Pesan untuk Bobotoh Kota Tasikmalaya
Pewarta | : Harniwan Obech |
Editor | : Ronny Wicaksono |