TIMES JOMBANG, JAKARTA – Ratusan anggota partai Demokrat AS mendesak ketua Komite Urusan Luar Negeri DPR, Michael McCaul, untuk memperkenalkan rancangan undang-undang guna memerangi kekerasan di Tepi Barat dan meminta pertanggungjawaban mereka yang bertanggung jawab.
Dalam surat kepada ketua Komite Urusan Luar Negeri DPR , para anggota mengatakan bahwa organisasi pemukim ekstremis terus melakukan terorisme di Tepi Barat tanpa adanya pencegahan.
Seratus anggota Demokrat menganggap pencegahan kekerasan di Tepi Barat sebagai langkah krusial menuju tercapainya stabilitas.
Serangan para pemukim merupakan bagian dari eskalasi luas Israel di Tepi Barat oleh tentara dan pemukim, sejak Tel Aviv, dengan dukungan Amerika, memulai perang genosida di Jalur Gaza pada 8 Oktober 2023.
Pemukim Usir Warga Palestina
Para pemukim Israel terus menerus melakukan pengusiran terhadap warga Palestina, setelah itu mereka memasang bendera Israel. Bahkan kekerasan yang dilakukan para pemukim itu terus meningkat sejak perang di Gaza meletus dua tahun lalu.
Serangan semakin intensif dalam beberapa minggu terakhir seiring warga Palestina memanen pohon zaitun mereka dalam ritual tahunan. Para pemukim Israel itu mengenakan topeng saat beraksi.
"Terbaru mereka menyerang dua desa Palestina di Tepi Barat utara pada hari Selasa, membakar kendaraan dan properti lainnya sebelum bentrok dengan tentara Israel yang dikirim untuk menghentikan amukan tersebut," kata pejabat Israel dan Palestina.
Ini adalah serangan terbaru dari serangkaian serangan kekerasan yang dilakukan oleh para pemukim muda di Tepi Barat.
Polisi Israel mengatakan empat warga Israel juga telah ditangkap dalam apa yang mereka sebut sebagai "kekerasan ekstremis," sementara militer Israel mengatakan empat warga Palestina terluka.
Warga Palestina dan aktivis hak asasi manusia menuduh tentara dan polisi Israel gagal menghentikan serangan para pemukim.
Pemerintah Israel didominasi oleh para pemukim Tepi Barat, dan kepolisian diawasi oleh Menteri Kabinet Itamar Ben-Gvir, seorang pemimpin pemukim garis keras. Polisi dan badan keamanan internal Shin Bet Israel mengatakan mereka sedang melakukan penyelidikan.
Kantor kemanusiaan PBB pekan lalu melaporkan lebih banyak serangan pemukim Israel terhadap warga Palestina di Tepi Barat pada bulan Oktober dibandingkan bulan-bulan lainnya sejak mulai mencatat pada tahun 2006. Terdapat lebih dari 260 serangan, kata kantor tersebut.
Serangan para pemukim merupakan bagian dari eskalasi luas Israel di Tepi Barat oleh tentara dan pemukim, sejak Tel Aviv, dengan dukungan Amerika, memulai perang genosida di Jalur Gaza pada 8 Oktober 2023.
Serangan di Tepi Barat, yang bertepatan dengan perang di Gaza, mengakibatkan sedikitnya 1.069 warga Palestina meninggal dunia, sekitar 10.700 orang terluka, serta lebih dari 20.500 orang lainnya ditangkap.
Genosida Israel, yang dimulai di Tel Aviv pada 8 Oktober 2023, dan berlangsung selama dua tahun, telah membunuh lebih dari 69.182 serta melukai lebih dari 170.000 orang dimana sebagian besar para korban itu adalah wanita dan anak-anak.
Perjanjian gencatan senjata telah berlaku antara Hamas dan Israel sejak 10 Oktober , tetapi Israel selalu melakukan pelanggaran setiap hari, yang mengakibatkan ratusan warga Palestina meninggal dunia dan terluka. Israel juga membatasi masuknya pasokan makanan dan medis. (*)
Artikel ini sebelumnya sudah tayang di TIMES Indonesia dengan judul: AS Mulai Gerah dengan Perilaku Ekstrem Pemukim Israel di Tepi Barat
| Pewarta | : Widodo Irianto |
| Editor | : Ronny Wicaksono |