TIMES JOMBANG – Kabupaten Jombang kembali menorehkan prestasi membanggakan di tingkat nasional. Pemkab Jombang berhasil meraih Penghargaan Intervensi Spesifik Terbaik Regional 1 Tahun 2025 dalam upaya percepatan penurunan stunting di Indonesia.
Penghargaan bergengsi dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes) itu diserahkan langsung dalam Rapat Koordinasi Nasional Percepatan Penurunan Stunting Tahun 2025 (Rakornas PPS 2025) yang digelar di Ruang Leimena, Lantai 2 Gedung Adhyatma, Kemenkes RI, Jakarta Selatan, pada Rabu (12/11/2025).
Penghargaan ini menjadi bukti komitmen Jombang dalam mewujudkan generasi sehat dan bebas stunting. Kemenkes memberikan penghargaan ini kepada sejumlah daerah yang dinilai berhasil menjalankan intervensi spesifik secara optimal, mulai dari program gizi remaja, pendampingan ibu hamil, hingga pemantauan tumbuh kembang balita. Dari seluruh kabupaten/kota di Regional 1 (Sumatera, Jawa, dan Bali), Jombang berhasil menempati posisi terbaik.
Piagam penghargaan yang diraih Bupati Jombang dalam upaya percepatan penurunan stunting. (FOTO: Pemkab Jombang for TIMES Indonesia)
Keberhasilan ini tak lepas dari kerja keras lintas sektor di bawah koordinasi Dinas Kesehatan Kabupaten Jombang, yang dinilai mampu mengintegrasikan berbagai program intervensi spesifik dengan capaian penurunan angka stunting yang terukur, baik berdasarkan Survei Nasional maupun data aplikasi Si Gizi Kesga Kemenkes.
Salah satu kunci keberhasilan Jombang adalah inovasi program “Besut Buka Gerbang Emas”, singkatan dari Berantas Stunting dengan Gerakan Jombang Eliminasi Masalah Stunting.
Program ini kemudian dikembangkan menjadi gerakan lanjutan bertajuk “Anting Berlian” (Aksi Nyata Pemkab Jombang Tangani Stunting Berkelanjutan) yang menekankan kolaborasi lintas sektor dan keberlanjutan program.
Dua hari sebelum penghargaan diberikan, inovasi tersebut bahkan telah dipresentasikan dalam forum nasional Kemenkes sebagai salah satu Best Practice penanganan stunting di Indonesia.
Upaya tersebut terbukti membuahkan hasil. Berdasarkan Survei Nasional, angka stunting di Kabupaten Jombang turun dari 22,1% pada tahun 2022 menjadi 17,2% pada tahun 2024.
Sementara itu, data aplikasi Si Gizi Kesga Kemenkes menunjukkan penurunan yang lebih drastis: dari 10,85% pada tahun 2021 menjadi hanya 3,68% per Oktober 2025.
Capaian ini menempatkan Jombang sebagai salah satu daerah dengan progres penurunan stunting tercepat di Indonesia.
Bupati Jombang, Warsubi, menyampaikan rasa syukur dan apresiasi kepada seluruh pihak yang telah berkontribusi dalam upaya penurunan stunting di daerahnya.
“Alhamdulillah, penghargaan ini adalah bukti kerja keras dan kolaborasi semua elemen masyarakat Jombang, mulai dari OPD, tenaga kesehatan, organisasi keagamaan, swasta, hingga para kader Posyandu yang bekerja di lini terdepan,” ujarnya, Rabu (12/11/2025).
Warsubi menegaskan bahwa penghargaan ini bukanlah akhir, melainkan awal dari komitmen baru Pemkab Jombang untuk terus memperkuat intervensi gizi dan kesehatan masyarakat.
“Capaian ini bukan tujuan akhir, tetapi pemicu semangat agar kami terus meningkatkan kualitas intervensi spesifik dan sensitif. Kami akan terus menjalankan Besut Buka Gerbang Emas dan Anting Berlian agar anak-anak Jombang tumbuh sehat, cerdas, dan bebas stunting, demi terwujudnya generasi emas,” tegasnya. (*)
| Pewarta | : Rohmadi |
| Editor | : Bambang H Irwanto |