TIMES JOMBANG, JOMBANG – Seniman teknologi Mr D One Finger atau Doddy Hernanto asal Surabaya persembahkan QR Art bergambar Hadratussyech KH. Hasyim Asy'ari kepada dzurriyahnya di momentum tasyakuran 1 Abad NU (Nahdlatul Ulama) di Pondok Pesantren Tebuireng, Jombang, Jawa Timur, Kamis (16/2/2023). 

Dalam kesempatan ini, kado spesial di momentum tasyakuran 1 Abad NU dalam bentuk QR Art bergambar KH. Hasyim Asyari dan Gus Dur itu diterima langsung oleh KH Abdul Hakim Mahfudz atau Gus Kikin dan Alissa Qotrunnada atau Alissa Wahid. 

Gus Kikin yang menerima itu merasa bangga dan kagum atas karya yang diberikan oleh Mr. D. Menurutnya, karya tersebut merupakan kado istimewa di era digital pada momen 1 Abad NU. 

"Ini karya yang sangat luar biasa. QR Art Karya Mr D Kado Istimewa 1 Abad NU," kata Gus Kikin didepan panggung usai menerima QR Art Mr. D, Kamis (16/2/2023). 

Sri Widji Wahyuning Utami Chief Bussines Officer TIMES Indonesia, KH Abdul Hakim Mahfudz, dan Mr. D One Finger atau Doddy Hernanto pada momentum penyerahan QR Art KH. Hasyim Asyari di Tebuireng, Kamis (16/2/2023). (FOTO: Rohmadi/TIMES Indonesia)

Menurutnya, di era digital dan kecanggihan teknologi QR Art ini sangat berarti sebagai sumber informasi yang akurat. "Tadi sudah praktek tinggal scan sudah muncul biografi dan semua tulisan tentang Mbah Hasyim. Ini sangat keren sekali," jelas Gus Kikin. 

Ia berharap dengan adanya QR Art KH. Hasyim Asyari ini bisa menjadi pendoman dan menyempurna dari narasi-narasi tentang Hadratussyech. "Ini juga bisa menjadi rujukan mencari informasi tentang Mbah Hasyim. Selain itu, ini bisa rujukan untuk meluruskan narasi-narasi yang menyeleweng tentang Mbah Hasyim," terangnya. 

Sementara itu, Alissa Wahid turut mengapresiasi karya QR Art bergambah KH. Hasyim Asyari dan Gus Dur persembahan Mr. D. "Ini karya yang sangat istimewa di momentum yang juga istimewa yakni tasyakuran 1 Abad NU," puji Alissa Wahid. 

Sementara itu, Mr D mengungkapkan sebagai seorang yang mengagumi sosok KH. Hasyim Asyari dan Gus Dur dirinya tak ingin kisah dan kiprah dua ulama itu hilang dimuka bumi. 

Mr. D dan Sri Widji Wahyuning Utami  saat menerangkan fungsi dan kelebihan QR Art kepada KH Abdul Hakim Mahfudz pengasuh Pesantren Tebuireng Kamis (16/2/2023). (FOTO: Rohmadi/TIMES Indonesia)

"Saya ini pengagum mereka. Dan saya berfikir jasa dua pahlawan ini tak boleh diliangkan. Akhirnya saya buat  QR Art ini sebagai bukti cinta saya kepada beliau," paparnya. 

Tidak seperti karya QR Art pada umumnya, Mr D mengungkapkan dalam pembuatannya ia juga menyisipkan kalimat asmaul husna. Maka tak heran jika dalam pembuatan dua karya ini membutuhkan waktu yang lama. 

"Ini karya satu-satunya saya di dunia. Bahkan saya sendiri juga tidak bisa membuat ulang karena disetiap goresan tersisip lafad asmaul husna jika diperbesar dengan kaca pembesar," terang Mr D. 

Pihaknya berharap dengan karyanya ini generasi muda khususnya bisa mentauladani dua tokoh inspiratif yang pernah dimiliki Indonesia ini. 

"Saya berharap kepada generasi muda yang akan datang tetap tidak bisa melupakan seorang sosok KH Hasyim Asyari dan Gus Dur," pungkasnya.