TIMES JOMBANG, JOMBANG – Perjalanan luar biasa ditempuh tiga siswa Aqobah International School (AIS) Jombang. Aisyah Anindya A dan Sakti Rais Hadinoto dari kelas 9 SMP AIS, serta Aziz Afuu Triansah dari kelas 11 SMA AIS, terpilih mengikuti International Entrepreneurship Education Summit di eropa yakni Jerman, Prancis, Belgia dan Belanda pada 25 November – 4 Desember 2025. 

Kesempatan ini terwujud berkat kolaborasi AIS dengan Exocloud dan Eja Tour dan Travel yang membuka jalan bagi para pelajar muda untuk belajar langsung dari pusat inovasi dunia.

Selama berada di Eropa, ketiganya tidak hanya menjadi peserta, tetapi juga bagian dari jejaring global berisi lebih dari 400 entrepreneur muda dari berbagai negara. 

Mereka mengikuti kelas intensif, forum kreatif, hingga diskusi mendalam tentang keberanian mengambil risiko dan menciptakan ide yang berdampak.

“Di sana, anak-anak belajar bahwa wirausaha bukan cuma soal bisnis, tapi tentang kemampuan membaca peluang dan menciptakan solusi,” ujar Pengasuh Pondok Pesantren Al-Aqobah, KH Akhmad Kanzul Fikri atau Gus Fikri yang mendampingi perjalanan luar negeri saat dikonfirmasi TIMES Indonesia, Sabtu (29/11/2025).

Selain mengikuti summit, para siswa AIS juga berkesempatan mengunjungi Amsterdam University, Belanda. Di kampus ternama itu, mereka mendapat pemaparan tentang ekosistem riset, teknologi masa depan, hingga kultur kewirausahaan yang menjadi motor penggerak ekonomi kreatif Eropa.

“Banyak hal yang sebelumnya hanya mereka baca di internet, kini bisa dilihat langsung. Ini pengalaman pendidikan yang tak ternilai,” tambah Gus Fikri.

Tidak berhenti di ruang kelas dan kampus, perjalanan mereka juga dipenuhi pengalaman lintas budaya. Mulai dari menapaki jalan-jalan tua di Prancis, menikmati suasana kota-kota bersejarah di Belgia dan Swiss, hingga melihat langsung ikon-ikon modern di Jerman dan Belanda.

Aisyah, salah satu peserta, bahkan mengaku perjalanan ini mengubah cara pandangnya.
“Saya merasa seperti membuka jendela baru dalam hidup saya. Ternyata dunia ini luas, dan peluang itu ada di mana-mana kalau kita berani mencoba,” ujarnya antusias.

AIS yang berada di bawah naungan Yayasan Al-Aqobah selama ini dikenal konsisten menerapkan kurikulum Cambridge dan penggunaan Bahasa Inggris dalam pembelajarannya. 

Partisipasi dalam program internasional seperti ini menjadi bukti komitmen sekolah untuk menyiapkan generasi global: percaya diri, berwawasan luas, dan berani mencipta. Gus Fikri, yang mengikuti perkembangan program ini dari awal, memberikan apresiasi penuh.

“Anak-anak ini sedang belajar tidak hanya lewat buku, tetapi lewat dunia yang mereka jelajahi sendiri. Spirit seperti ini yang akan membentuk generasi pembelajar yang tangguh dan berani bermimpi besar,” ungkapnya.(*)