Berita

Konsultasi Sehat Bersama Probiotik: Dysbiosis Bisa Jadi Penyebab Anak-Anak Terpapar Covid

Jumat, 25 Juni 2021 - 11:14
Konsultasi Sehat Bersama Probiotik: Dysbiosis Bisa Jadi Penyebab Anak-Anak Terpapar Covid Ge Recta Geson: Praktisi Probiotik Indonesia.

TIMES JOMBANG, JAKARTA – Healthy Times (konten khusus kesehatan TIMES Indonesia) membuka ruang Konsultasi Sehat bersama Probiotik. Konsultasi ini akan diasuh oleh Apt Ge Recta Geson (praktisi produk Probiotik dari PT AMA) dan Prof Dr dr Subijanto (pakar Probiotik). Konsultasi dapat dikirim ke WA 087757452700. 

***

Pertanyaan:

Anak-anak sekarang banyak yang tertular Covid. Padahal sebelumnya jarang sekali terdengar ada anak positif. Apa sudah begitu ganaskah Covid sekarang ini sehingga menyerang anak-anak? 

Kartono, Bantul

Jawaban:

Pak Kartono, salam sehat dengan probiotik. Begini pak, mikroba ada di mana-mana. Mulai dari kepundan gunung, dasar laut, sampai kutub es. 

Mikroba itu terdiri dari Bakteri, Jamur, Virus, dan Protozoa. Mikroba berada pada dasar piramida kehidupan yang mendukung dan menjadi bagian dari mahluk multiseluler yang lebih kompleks. Sedang manusia berada pada puncak piramida kehidupan. 

Kita berkomunikasi dengan mikroba yang ada di alam melalui kulit, saluran pernafasan, dan saluran pencernaan. 

Komunikasi dengan bakteri menguntungkan atau probiotik kita dapatkan melalui makanan segar, masuk melalui pernafasan pada waktu beraktivitas outdoor, menempel pada kulit ketika berkebun, berenang di sungai, laut.

Dalam tubuh, utamanya di usus, mikroba ini membentuk komunitas yang dinamakan mikrobiota. 

Mikrobiota penting bagi kesehatan. Fungsinya adalah mencerna makanan, detoxifikasi makanan atau hasil cerna makanan, sintesa senyawa bioaktif, seperti vitamin, antioksidan, enzyme, hormon dan biosurfaktan.

Fungsi lain mikrobiota juga sebagai modulasi sistem imun dan modulasi hormonal. 
Kita memberikan tempat/habitat dan nutrisi unt mikrobiota. Dengan demikian terjadi simbiosis antara kita dan mikrobiota. 

Di area perkotaan yang sangat padat penduduk dengan berbagai polutan tercipta lingkungan yang extrim. Tidak kondusif untuk hidup dan berkembangnya probiotik. Akibatnya penduduk di kota sedikit terpapar probiotik alami, shg mikrobiota usus menjadi kurang beragam. 

Keadaan ini diperparah dgn berkurangnya aktivitas outdoor pada kelompok anak-anak. Anak-anak yang tinggal di kota tidak pernah berkebun, jarang sekali main di lapangan rumput, berenang di kolam renang yang disterilisasi dengan kaporit. 

Kurang beragamnya mikrobiota dinamakan Dysbiosis yang berakibat pasa masalah respon imun berlebihan atau Autoimun. Manifestasinya pada anak-anak seperti alergi, asma, diabetes type I, autism. 

Nah, COVID-19 memakan korban pada orang yang memiliki masalah imun. Yakni respons imun rendah atau respon imun berlebihan/Autoimun. Semuanya berakibat pneumonia sampai ARDS. 

Dysbiosis pada anak-anak mengakibatkan Autoimun yang menjadi Komorbid COVID-19. Sekolah online dan tidam ada aktifitas outdoor selama pandemi semakin memperparah dysbiosis yang pada gilirannya memperburuk respon imun berlebihan. Ini yang menjadi comorbid sasaran coronavirus. 

Dugaan saya inilah yg menjadi penyebab semakin banyak anak-anak yang terkonfirmasi positif COVID-19 akhir-akhir ini. 

Untuk membangun mikrobiota yang beragam, khususnya masyarakat kota, diperlukan suplementasi probiotik. Nah, PRO EM1 berisi multistrain probiotik yang hidup, aktif dan kepadatan tinggi, pembangun mikrobiota yang beragam dan seimbang.

***

Konsultasi Sehat bersama Probiotik ini akan hadir setiap hari. Ini adalah persembahan Healthy TIMES untuk hidup sehat di tengah pandemi. (*)

Pewarta :
Editor : Deasy Mayasari
Tags

Berita Terbaru

icon TIMES Jombang just now

Welcome to TIMES Jombang

TIMES Jombang is a PWA ready Mobile UI Kit Template. Great way to start your mobile websites and pwa projects.