https://jombang.times.co.id/
Berita

Pakar Buah Nusantara Minta BGN Susun Pedoman Nasional

Senin, 17 November 2025 - 21:17
Pakar Buah Nusantara Kritik Pilihan Buah Program MBG, Minta BGN Susun Pedoman Nasional Pakar Buah Nusantara Prof. Dr. Reza Tirtawinata dan Yusron Aminulloh saat melihat menu MBG di Jombang. (FOTO: Rohmadi/TIMES Indonesia)

TIMES JOMBANG, JOMBANG – Program Makan Bergizi Gratis (MBG) kembali menjadi sorotan. Kali ini kritik datang dari Pakar Buah Nusantara Prof. Dr. Reza Tirtawinata, yang menilai pemilihan dan penyajian buah dalam program tersebut masih jauh dari standar ideal.

Menurutnya, sejumlah kasus pembusukan buah saat disajikan terjadi akibat salah memilih jenis buah maupun cara penyajiannya.

“Kualitas MBG turun salah satunya karena pemilihan buah yang kurang tepat. Bahkan ada yang sampai membusuk saat disajikan,” tegas Prof Reza, Direktur Akademi Buah Nusantara (ABN), saat berkunjung ke Jombang, Senin (17/11/2025).

Prof Reza mendorong Badan Gizi Nasional (BGN) untuk menggandeng para ahli buah dari berbagai perguruan tinggi maupun kebun buah industri di Indonesia guna merumuskan standar nasional.

“Banyak ahli buah yang siap memberi masukan. Kita perlu duduk bersama dan membuat pedoman yang jelas agar dapur MBG tidak salah pilih buah,” ujarnya.

Selama 25 tahun memimpin pengelolaan Kebun Raya Mekarsari, Bogor, Prof Reza menilai dirinya memahami jenis buah yang paling sesuai untuk konsumsi massal seperti pada program MBG.

Ini Kriteria Buah Layak untuk MBG

Menurutnya, buah yang digunakan dalam program MBG harus memenuhi sejumlah kriteria:

  • Praktis disajikan, tidak memerlukan pemotongan, dan kulitnya menjadi pelindung alami: pisang, jeruk, salak, jambu biji, jambu air, lengkeng, anggur.
  • Tidak mudah membusuk saat disajikan.
  • Tersedia sepanjang tahun, produksinya mudah, dan harga terjangkau.
  • Mengandung gizi baik, seperti air, vitamin, dan mineral.
  • Mudah diperoleh di daerah masing-masing, sehingga memberdayakan petani lokal dan menjaga kesegaran buah.

“Jangan sampai bergantung pada buah dari daerah lain. Ongkos kirim mahal, buah jadi kurang segar,” tegasnya.

Prof Reza mengungkapkan bahwa ABN saat ini tengah melakukan kajian untuk menyusun rekomendasi resmi terkait penyediaan buah bagi program MBG. Hasilnya nanti akan menjadi masukan bagi pemerintah.

Dalam kunjungannya ke MI Al Muhammady dan SMK Global Jombang, Prof Reza melihat masih ada kelemahan dalam penyediaan buah.

“Tadi saya lihat ada buah lengkeng, tapi sayang impor dan sudah tiga minggu dari panen, jadi kurang segar. Ada juga buah irisan seperti melon atau semangka yang sebenarnya tidak layak karena daya tahannya cuma dua jam setelah dikupas,” paparnya.

Ia menegaskan perlu ada evaluasi menyeluruh setelah program berjalan satu tahun, terutama terkait pemilihan dan penyajian buah.

Pendiri Akademi Buah Nusantara, Yusron Aminulloh, menyambut baik langkah pemerintah menjalankan MBG. Ia menegaskan ABN siap terlibat guna memastikan buah lokal menjadi prioritas.

“Kami akan menggandeng para ahli. Ini program unggulan pemerintah dan wajib didukung bersama,” ujarnya.

Pria yang akrab disapa Cak Yusron menambahkan, jika tata kelola MBG berjalan baik, dampaknya akan sangat besar bagi petani buah di berbagai daerah.

“Bisa dibayangkan betapa sejahteranya petani lokal kalau MBG tertata dengan sistematis,” ujarnya. (*)

Pewarta : Rohmadi
Editor : Deasy Mayasari
Tags

Berita Terbaru

icon TIMES Jombang just now

Welcome to TIMES Jombang

TIMES Jombang is a PWA ready Mobile UI Kit Template. Great way to start your mobile websites and pwa projects.