TIMES JOMBANG, JOMBANG – Ketua Umum Asosiasi Rumah Sakit Nahdlatul Ulama (ARSINU), HM. Zulfikar As’ad atau yang akrab disapa Gus Ufik, menyatakan dukungan penuh terhadap kebijakan Menteri Haji dan Umrah RI, KH Mochammad Irfan Yusuf atau Gus Irfan, yang menekankan pentingnya syarat kesehatan atau istitha’ah bagi calon jamaah haji demi meminimalkan angka jamaah wafat selama penyelenggaraan ibadah haji.
Dukungan itu disampaikan dalam pertemuan para pimpinan rumah sakit ARSINU Jawa Timur dengan Menhaj RI di Hotel Ayola, Mojokerto, Sabtu (29/11/2025). Pertemuan ini digagas Ketua Lembaga Kesehatan PWNU Jawa Timur sekaligus Direktur RSI Sakinah Mojokerto, Dr. Ahmad Latifi dan dihadiri 15 direktur RS ARSINU se-Jatim.
Dalam forum tersebut, Gus Irfan memaparkan berbagai langkah pembenahan pelayanan haji yang tengah dilakukan pemerintah. Mulai dari sistem pendaftaran, antrian berangkat, hingga pemeriksaan dan pembinaan kesehatan jamaah sebelum, selama, dan setelah menjalankan ibadah haji.
“Kami telah melakukan evaluasi menyeluruh dari pelaksanaan haji sebelumnya dan kini tengah melakukan persiapan intens untuk haji tahun depan, termasuk koordinasi dengan pemerintah Arab Saudi,” jelas Gus Irfan dalam keterangan yang diterima TIMES Indonesia, Senin (1/12/2025).
Menurutnya, syarat kesehatan menjadi elemen yang tidak bisa ditawar dalam proses pemberangkatan jamaah. Sebab, sejumlah kasus tahun lalu menunjukkan masih adanya kelalaian dalam proses penilaian kesehatan jamaah.
Gus Irfan mencontohkan kejadian jamaah yang setibanya di Tanah Suci langsung sakit sehingga tidak dapat mengikuti rangkaian ibadah, bahkan kasus seorang jamaah perempuan yang melahirkan di Arab Saudi.
“Ini menunjukkan ada proses pemeriksaan yang tidak berjalan sebagaimana mestinya. Ke depan, hal seperti ini tidak boleh terulang,” tegasnya.
Menteri Haji dan Umrah RI, KH Mochammad Irfan Yusuf atau Gus Irfan dalam pertemuan para pimpinan rumah sakit ARSINU Jawa Timur di Hotel Ayola, Mojokerto, Sabtu (29/11/2025). (FOTO: Gus Ufik for TIMES Indonesia)
Dalam pertemuan itu, Gus Irfan juga menyampaikan catatan penting terkait tingginya angka kematian jamaah haji Indonesia dalam beberapa musim haji terakhir. Bahkan, Indonesia mendapat perhatian khusus dari pemerintah Arab Saudi.
“Dari total jamaah yang meninggal pada satu musim haji, sekitar 50 persen di antaranya berasal dari Indonesia. Ini menjadi peringatan serius,” ungkapnya.
Tingginya angka tersebut membuat Presiden Prabowo Subianto memberikan instruksi tegas agar pemerintah melakukan langkah-langkah nyata untuk menekan jumlah kematian jamaah. Karena itu, penerapan ketat syarat kesehatan menjadi salah satu strategi utama Kementerian Haji dan Umrah.
RS ARSINU Perkuat Klinik Persiapan Haji
Sementara itu, Ketum ARSINU, Gus Ufik, menjelaskan bahwa sejumlah rumah sakit NU telah menyiapkan layanan khusus untuk mendukung kebijakan Menhaj, termasuk Klinik Persiapan Haji dan Umrah seperti yang dilakukan RSI Siti Hajar.
Klinik ini bekerja sama dengan PERDOKHI (Perhimpunan Dokter Kesehatan Haji Indonesia) serta Lembaga Kesehatan dan Dokter-Dokter NU untuk memastikan jamaah mendapatkan pemeriksaan lengkap, perawatan, serta terapi bagi mereka yang memiliki penyakit tertentu.
“Rumah sakit ARSINU siap mendukung program Kementerian Haji. Tugas kami memastikan jamaah siap dari sisi kesehatan dan bisa melaksanakan ibadah dengan maksimal,” ujar Gus Ufik.
Jamaah Harus Sehat Agar Bisa Beribadah dengan Layak
Gus Ufik menegaskan bahwa ARSINU sepenuhnya mendukung kebijakan Menhaj Irfan Yusuf yang lebih selektif dalam meloloskan calon jamaah haji.
“Kami sangat mendukung ketegasan Kementerian Haji. Jamaah yang berangkat harus benar-benar memenuhi syarat kesehatan. Tujuannya satu: agar mereka dapat beribadah dengan baik dan kembali ke tanah air dalam keadaan sehat,” ujarnya.
Pria yang juga sebagai Rektor Unipdu Jombang juga menyampaikan harapan agar pembenahan sistem kesehatan jamaah ini mampu meningkatkan kualitas pelayanan dan menjadikan Indonesia sebagai negara dengan penyelenggaraan haji terbaik.
“Berbagai langkah kolaboratif antara Kemenhaj dan ARSINU diharapkan dapat memberikan perubahan signifikan dalam penyelenggaraan haji 2026, sekaligus menekan angka wafatnya jamaah seminim mungkin," harapnya. (*)
| Pewarta | : Rohmadi |
| Editor | : Wahyu Nurdiyanto |