TIMES JOMBANG – Narasi lama tentang tempat kelahiran Bung Karno kembali digugat. Tim Ahli Cagar Budaya (TACB) Kabupaten Jombang mengklaim bahwa Presiden RI pertama Soekarno lahir di Ploso, Jombang, bukan di Surabaya.
Upaya meluruskan sejarah kelahiran Bung Karno, diperkuat dengan menyerahkan sejumlah dokumen penting kepada Kementerian Kebudayaan Republik Indonesia, Rabu (17/12/2025).
Dokumen yang diserahkan mencakup kajian rekomendasi TACB Jombang tahun 2024 terkait Situs Kelahiran Bung Karno di Ploso, Kabupaten Jombang, serta berbagai kliping pemberitaan dan literatur pendukung.
Selama ini, sejarah mencatat, lahir di Kampung Peneleh di Surabaya pada 6 Juni 1901.
Langkah ini menjadi bagian dari ikhtiar akademik dan historis agar pemerintah pusat memperoleh gambaran utuh mengenai asal-usul kelahiran Proklamator RI tersebut.
Empat buku turut diserahkan dalam kesempatan itu. Masing-masing berjudul Candradimuka karya Dian Sukarno, Ida Ayu Nyoman Rai Ibu Bangsa karya Prof. Nurinwa dkk, Titik Nol Soekarno – Ploso 1902 karya Binhad Nurrohmat, serta Menemukan Bung Karno di Jombang karya Moch. Faisol.
Seluruhnya memuat kajian, temuan, dan narasi sejarah yang memperkuat klaim kelahiran Bung Karno di Ploso.
Anggota TACB Kabupaten Jombang, Arif Yulianto, menegaskan bahwa penyerahan data tersebut merupakan momentum strategis untuk membuka ruang kajian yang lebih komprehensif di tingkat nasional.
“Kami ingin pemerintah pusat, khususnya Kementerian Kebudayaan RI, mengetahui secara detail fakta-fakta sejarah tentang kelahiran Bung Karno di Ploso, Jombang, pada 6 Juni 1902,” ujar Arif Yulianto saat dikonfirmasi, Jumat (19/12/2025).
Pria yang akrab disapa Cak Arif itu menambahkan, pihaknya berharap Kementerian Kebudayaan dapat berperan sebagai fasilitator dialog ilmiah antara pihak Jombang dan Surabaya. Forum tersebut dinilai penting untuk membedah dan menguji data historis yang dimiliki masing-masing daerah secara terbuka dan objektif.
“Harapannya, ada forum bersama agar data dari Jombang maupun Surabaya bisa dikaji secara ilmiah demi pelurusan sejarah yang utuh,” jelasnya.
Dukungan juga datang dari Pembina Situs Persada Soekarno Kediri, RM Kuswartono. Ia menyatakan dukungan penuh terhadap langkah-langkah yang ditempuh TACB Jombang dan para pegiat sejarah dalam memperjuangkan legitimasi sejarah kelahiran Bung Karno.
“Semua upaya untuk meluruskan sejarah ini kami dukung sepenuhnya,” tegas Kuswartono.
Sebagai kerabat Bung Karno, Kuswartono mengaku optimistis bahwa pada akhirnya pemerintah akan menetapkan fakta sejarah yang sebenarnya.
“Kami di keluarga besar Situs Persada Soekarno Kediri sangat yakin Bung Karno lahir di Ploso, Jombang, pada 6 Juni 1902. Cepat atau lambat, kebenaran sejarah itu akan diakui,” ucapnya. (*)
| Pewarta | : Rohmadi |
| Editor | : Wahyu Nurdiyanto |