TIMES JOMBANG, JAKARTA – Menteri Agama RI Yaqut Cholil Qoumas dalam kunjungan kerjanya ke Arab Saudi menggelar pertemuan dengan Masyariq, perusahaan atau pihak ketiga yang bekerja sama dengan Kementerian Agama dalam menyiapkan layanan bagi jemaah haji Indonesia khususnya saat di Arafah, Muzdalifah, dan Mina. Pertemuan tersebut berlangsung di Kantor Urusan Haji, KJRI Jeddah.

Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas menyambut positif langkah mitigasi yang disiapkan oleh Masyariq untuk puncak haji 2024. Menag berharap bahwa konsep tersebut tidak hanya berhenti pada teori, tetapi juga dapat diterapkan dengan baik saat puncak haji di Armuzna 1445 H/2024 M.

“Saya berharap dari konsep mitigasi yang disampaikan Masyariq, pelayanan haji akan jauh lebih baik dari tahun lalu. Terima kasih karena beberapa hal krusial sudah diantisipasi," ungkap Menag, Kamis (9/5/2024).

Menang RI juga berharap berbagai antisipasi juga bisa  diaplikasikan dengan baik, sebagai langkah mitigasi hal-hal darurat.

“Saya harap Masyariq bisa menyiapkan rencana darurat dengan baik. Sehingga, jika ada hal di luar jangkauan kita terjadi, sudah disiapkan skenario kedaruratannya,” tandasnya.

Sementara itu, dalam pertemuannya bersama dengan Ketua Masyariq M Amin Indragiri beserta jajaran, serta sejumlah pejabat Kementerian Agama dan perwakilan KJRI Jeddah, pada Selasa (7/5/2023) lalu, ada sejumlah poin yang disampaikan.

Amin Indragiri memaparkan sejumlah layanan yang telah disiapkan, termasuk penerapan smart card, perluasan tenda misi haji di Arafah, pembaruan sejumlah tenda di Mina dengan bahan gipsum, penambahan fasilitas kamar mandi di Arafah dan Muzdalifah, serta layanan makanan cepat saji yang akan diberikan enam kali selama jemaah berada di Masyair.

"Makanan tersebut sudah dalam perjalanan dan dijadwalkan tiba pada 8 Mei 2024," kata Amin.

Amin juga menjelaskan bahwa tahun ini, akan diberikan makanan dari restoran Albaik kepada jemaah haji ketika meninggalkan Makkah.

"Ada 230.000 porsi yang akan diberikan," lanjutnya. (*)